Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penganiayaan Kader Demokrat di Diskotik Planet

Laporan Tak Ditanggapi, Satgas Rajawali akan Lapor ke DPR RI
Oleh : Ali/Dodo
Kamis | 05-01-2012 | 15:11 WIB
saud.jpg Honda-Batam

Saud Panjaitan, kader Partai Demokrat yang menjadi korban penganiayaan di Diskotik Planet 3 beberapa waktu lalu. (Foto: batamtoday). 

BATAM, batamtoday - Ketua Satgas Rajawali Partai Demokrat Kota Batam, Aksa sangat menyayangkan atas ketidakjelasan hukum atas tindak lanjut laporan penganiayaan Saud Panjaitan, kader Partai Demokrat yang dianiaya oleh sekuriti Diskotik Planet 3, Nagoya beberapa waktu lalu.

"Kalau hari ini tidak ada juga panggilan, maka kita akan menyurati Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso mempertanyakan apa alasannya hingga saat ini pelaku penganiayaan di Diskotik Planet 3 tidak juga ditahan," kata Aksa kesal, Kamis (5/1/12).

Aksa menduga ada kejanggalan di Ditreskrimum Polda Kepri yang hingga saat ini belum juga menindaklanjuti laporan korban seperti langkah untuk menunjukkan wajah pelaku yang melakukan penganiayaan, agar pelaku dapat ditahan atas tindakannya yang brutal tanpa alasan.

"Kader kita bukanlah pencuri, pengedar narkoba atau penjual gadis yang melanggar aturan hukum bahkan bukan masuk tanpa membayar. Kader kita merupakan pengunjung di lokasi itu yang dianiaya untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dia lakukan," tegas Aksa.

Menurutnya, laporan korban sudah delapan hari yang lalu, akan tetapi korban sampai saat ini tidak juga dipanggil untuk memberikan keterangan dalam penyelidikan lanjutan polisi. 

Aksa juga menduga apakah perlakuan istimewa polisi kepada anak buah pemilik planet, Karto. karena mendapat distribusi dari peredaran narkoba di dalam Diskotik Planet 1, 2 dan 3 yang sudah berlangsung lama sehingga tidak ada sama sekali tiindakan hukum yang tegas terhadap pelaku kriminal.

"Kalau tidak demikian kenapa proses hukum tidak dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku di negri ini. Atau di balik ini semua adalah Karto selaku seluruh pemilik Diskotik Planet di Batam telah memberikan sesuatu yang menguntungkan bagi insitusi Polri ini," katanya.

Aksa juga mengatakan bila nantinya melalui surat yang dilayangkan ke Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso juga tidak juga ada tindak lanjut proses hukum kepada pelaku penganiayaan yang berjumlah lebih dari tiga orang, maka pihaknya akan mengadukan perkara ini ke DPP Partai Demokrat hingga ke DPR RI.

"Kalau tidak juga ditindaklanjuti, maka kami akan menjumpai pimpinan DPC Demokrat Batam dan dilanjutkan pengaduan hingga ke Ketua Komisi III DPR RI Beni K. Harman dan Poltak Ruhut Sitompul selaku kader Partai Demokrat yang mengemban amanah dari rakyat di DPR RI," ujarnya keras.

Selain itu, Aksa juga mengatakan bila dalam waktu dekat kepercayaan kader Demoktar kepada penegak hukum luntur, maka pihaknya akan melakukan serangan balasan kepada sekuriti bodong Diskotik Planet yang disebutnya tidak memiliki sertifikat.

"Jangan dianggap kami (Demokrat, red.) tidak memiliki massa, sekarang juga bila kami panggil massa akan lebih banyak yang datang melakukan penyerbuan, tapi karena saat ini kami masih percaya hukum tidak kami lakukan. Dan bila terjadi maka kami tidak akan bertanggung jawab atas aksi itu," cetus Aksa.

Aksa juga menilai atas kader Partai Demokrat yang dianiaya tidak ditanggapi oleh polisi hingga proses hukum, apa lagi katanya, yang menjadi korban merupakan masyarakat kecil.

"Bisa dibayangkan kepemimpinan polisi di Kepri ini yang tidak membela hak warganya tapi lebih mementingkan pengusaha dan penjual narkoba," pungkasnya.