Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kabar Tutupnya PT Nutune Berhembus Kian Kencang
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 04-01-2012 | 16:03 WIB
PeTe-Nutune.gif Honda-Batam

PT Nutune di Batamindo yang tak lama lagi akan berhenti beroperasi. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Laksana angin laut, kabar tutupnya PT Nutune Batam yang beralamatkan di Jalan Beringin lot 213 Batamindo Industrial Park (BIP) Mukakuning semakin berhembus kencang.

 

Kabar buruk itu membuat para buruh yang bekerja di perusahaan yang memproduksi komponen tuner radio frekuensi bagi televisi dan set-top box itu menjadi resah.

"Inilah masalahnya mas, yang kami dengar perusahaan ini akan tutup. Tapi dari pihak perusahaan sendiri belum ada jawaban yang pasti," kata Kiza, salah seorang karyawan saat ditemui, Rabu (4/1/2012) di depan PT Nutune.

Kiza mengatakan saat ini masih ada 400 karyawan tetap dan isu ini sudah beredar di kalangan karyawan. Namun, lantaran belum ada kepastian mereka masih tetap bekerja seperti biasanya.

"Karyawan tetap 400 orang, kalau yang kontrak masih ada tapi gak tau pasti berapa jumlahnya," lanjut Kiza.

Sementara itu, pihak manajemen perusahaan belum bisa ditemui. Sekuriti perusahaan yang berjaga di pintu utama tidak memperbolehkan wartawan ke lokasi perusahaan.

"Info itu memang ada, tapi yang bisa ngasi kepastian itu adalah pihak management. Sekarang mereka belum bisa memberikan komentar," tutur Yansen, sekuriti.

Koordinator Garda Metal FSPMI Batam Suprapto menyebutkan pihaknya memang mendengar informasi tersebut namun secara organisasi belum menerima pemberitahuan secara resmi.

Bahkan, Suprapto juga menyebutkan selain PT Nutune, PT Panasonic yang beroperasi di kawasan Batamindo juga dikabarkan akan menutup operasinya di Batam pada pertengahan tahun 2012 ini.

"PT Panasonic akan tutup pertengahan tahun ini, sementara PT Nutune akan tutup juga, tapi belum ada laporannya sama FSPMI," ujar Suprapto.

Lanjutnya, PT Panasonic yang memproduksi komponen Harddisc, Hardware dan Baterai sudah dipastikan tidak memproduksi lagi dan hal ini sudah dilaporkan sejak dua tahun yang lalu.

"FSPMI sudah tahu kalau PT Panasonic akan segera tutup pertengan tahun ini, ketika terjadi pengurangan karyawan. Mereka sudah menghitung pesangon sampai dengan karyawan yang masih bekerja sekarang," tambahnya.