Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggota Satgas Rajawali Dianiaya Sekuriti Planet
Oleh : Yoseph Pencawan
Selasa | 27-12-2011 | 14:05 WIB
25122011_001.jpg Honda-Batam

Saut Panjaitan

BATAM, batamtoday - Salah seorang Anggota Satgas Rajawali Partai Demokrat Kota Batam mengalami penganiayaan oleh para petugas keamanan yang berjaga di tempat hiburan Planet 3, Jodoh, pada hari Minggu (25/12/2011) dini hari.

Saut Panjaitan (27), Anggota Satgas Rajawali Partai Demokrat Kota Batam mengalami cidera cukup serius di bagian kepala.

Selain luka-luka memar di sekujur wajahnya, bagian pelipis dan bibirnya pun harus menerima delapan jahitan karena koyak dihajar empat petugas sekuriti di Planet 3.

"Mereka memukuli saya secara bergantian di salah satu ruangan," ujarnya kepada batamtoday hari ini, Selasa (27/12/2011).

Dituturkannya, nasib naasnya itu bermula saat Agam, sebut saja begitu, salah seorang yang dikenalnya di Planet 3, ingin masuk ke dalam tempat hiburan tersebut.

Namun karena tidak memiliki tiket, petugas sekuriti yang berjaga menolak Agam masuk ke dalam.

Tidak terima dengan perlakuan petugas sekuriti, Agam lalu menendang beberapa sepeda motor yang parkir di halaman Planet 3 sehingga berjatuhan.

Saut mengaku mengingatkan kelakuan Agam itu dan memintanya untuk tidak melakukan kekacauan di sana.

Namun Agam tidak menghiraukannya, menghardik Saut dan lantas meninggalkan halaman parkir Planet 3.

Tidak lama berselang, ulah Agam diketahui para petugas sekuriti dan mendapati Saut yang masih ada di lokasi parkir.

Menganggap Saut adalah rekan Agam, petugas sekuritipun menggelandang Saut ke salah satu ruangan dan menganggap Saut terlibat dalam kekacauan itu.

Tak ayal, Sautpun dihajar secara bergantian oleh petugas sekuriti tanpa diselisik terlebih dahulu akar masalahnya.

"Ada empat orang yang memukuli saya. Tiga pakai baju sekuriti dan satu pakaian biasa. Salah satunya chief sekuruti di sana," kata dia.

Aksa Halatu, Ketua Satgas Rajawali Partai Demokrat Kota Batam, mengatakan pihaknya sudah melaporkan peristiwa penganiayaan itu pada Minggu (26/12/2011) sore sekitar pukul 18.00 WIB ke Polda Kepri.

Dia meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut agar tidak menimbulkan dampak luas khususnya reaksi dari seluruh anggota Satgas.

"Kalau tidak ada hasil dalam 10 hari kedepan, akan ada tindakan secara organisasi dari Satgas Rajawali," tegasnya.

Namun demikian, dia percaya pihak kepolisian mampu mengusut kasus ini sampai tuntas dalam 10 hari kedepan.

Kejadian itu juga mendapat perhatian dari DPRD Batam. Helmy Hemilton, Anggota Komisi I DPRD Batam mengungkapkan keprihatinannya atas penganiayaan yang dialami Saut.

"Saya minta agar pelaku diproses secara hukum. Polisi harus mengusutnya sampai tuntas karena tindakan sekuriti ini sudah terkutuk. Kasus ini akan kami perpanjang," sambungnya.

Reaksi sama juga dilontarkan Nuryanto, Anggota Komisi I DPRD Batam lainnya. Nuryanto meminta agar korban segera melaporkan penganiayaan itu ke pihak kepolisian.

"Ini harus cepat diusut tuntas oleh pihak kepolisian supaya tidak melebar dan memicu tindakan balasan dari korban," kata dia.