Pemko Batam Proyeksikan Pendapatan Daerah Rp 3 Triliun Lebih di Rancangan KUA-PPAS 2023
Oleh : Aldy
Jumat | 15-07-2022 | 10:24 WIB
RKUA-PPAS-2023-BTM.jpg
Wali Kota Muhammad Rudi saat memaparkan Rancangan KUA-PPAS 2023 pada rapat paripurna DPRD Batam, Jumat (15/7/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Muhammad Rudi memaparkan dan menyerahkan Rancangan Kebijakan Umum (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2023 pada sidang paripurna di Kantor DPRD Batam, Kamis (14/7/2022) sore.

Muhammad Rudi menyampaikan, KUA tahun 2023 memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja serta kebijakan pembiayaan yang tertuang dalam rancangan PPAS.

Terkait kerangka ekonomi makro daerah, Wali Kota melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2023 diperkirakan sebesar 5,12 persen hingga 5,92 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 4,69 persen hingga 5,49 persen.

"Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh berbagai sektor terutama sektor industri pengolahan, konstruksi, perdagangan dan sektor pariwisata. Dengan mulai dibukanya akses bagi wisatawan dari Singapura dan Malaysia ke Kota Batam, hal itu turut mendorong pariwisata di Batam," terang Rudi.

Di sisi lain, seiiring meningkatnya harga komoditas tambang, berpengaruh pada permintaan kapal dari industri tambang di Kalimantan dan Sulawesi, sehingga aktivitas sektor industri galangan kapal (shipyard) di Batam meningkat.

Inflasi Kota Batam tahun 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,5 persen hingga 6 persen, dengan kecenderungan berada di sekitar batas atas yakni 6 persen. Perkiraan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 2,45 persen. Faktor utama pendorong peningkatan inflasi pada tahun 2022 yakni terganggunya rantai pasokan global akibat perang Rusia dan Ukraina yang mendorong kenaikan harga komoditas pangan dan energi secara global.

Salah satu komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga yakni komoditas minyak sawit mentah yang terus meningkat dan berdampak pada kenaikan harga minyak goreng di Tanah Air.

Selanjutnya, Muhammad Rudi juga memaparkan perkiraan konsumsi riil perkapita masyarakat Kota Batam tahun 2023 yakni sebesar Rp 19.846.000 hingga Rp 19.998.000 meningkat dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 18.880.000 sampai dengan Rp 19.024.000.

Mengenai pendapatan, Pemko Batam terus berupaya mengoptimalkan penerimaan pendapatan APBD Kota Batam Tahun 2023 melalui sejumlah kebijakan pendapatan yakni melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi untuk peningkatan Dana Transfer dan Dana Bagi Hasil (DBH).

Kemudian, meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait bagi peningkatan pendapatan yang bersumber dari PAD. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM), dalam menyikapi Undang Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah guna optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah serta peningkatan penggalian sumber-sumber pendapatan daerah.

Lalu, pembuatan payung hukum berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang dapat mendongkrak pendapatan daerah. Selanjutnya, meningkatkan fungsi pengawasan dan pegendalian terhadap potensi penerimaan sektor pajak dan retribusi daerah melalui peningkatan kinerja SKPD penghasil secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien, peningkatan pelayanan publilk melalui kepastian hukum, perlindungan investasi, dan penyederhanaan prosedur perizinan untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima.

"Melaksanakan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung melaui media elektronik dan media cetak guna meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi secara jujur, tepat waktu, dan bertanggungjawab," papar Rudi.

Dengan demikian, rencana Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Batam Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 3.185.377.322.866,00 (Rp 3,1 triliun). Dengan rincian, dari PAD sebesar Rp 1.574.078.772.582,00 (Rp 1,57 triliun). Lalu pendapatan transfer sebesar Rp 1.597.143.336.033,00, serta pendapatan lain yang sah sebesar Rp 14.155.214.251,00 (Rp 14,15 miliar).

Sementara itu, rencana belanja APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2023 diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib dan urusan pilihan yang diselaraskan dengan kebijakan nasional dan provinsi. Pemko Batam menetapkan tema Pembangunan Kota Batam Tahun 2023 adalah Pemantapan Infrastruktur Perkotaan untuk Meningkatkan Akselerasi dan Pemerataan Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Potensi Daerah.

Di samping itu, belanja Pemko Batam tahun anggaran 2023 juga direncanakan untuk antara lain, mengalokasikan belanja untuk Pendidikan minimal sebesar 20 persen. Alokasi belanja untuk kesehatan minimal sebesar 10 persen. Mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, belanja pada APBD Kota Batam tahun 2023 direncanakan sebesar Rp 3.267.997.322.866,00 (Rp 3,26 triliun) yang terdiri dari, Belanja Operasi sebesar Rp 2.543.402.393.919,00 (Rp 2,54 triliun). Lalu, Belanja Modal sebesar Rp 630.404.928.947,00. Kemudian, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 94.190.000.000,00.

Adapun Rencana penerimaan pembiayaan pada APBD Kota Batam berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang bersumber dari antara lain: pelampauan penerimaan dan penghematan belanja. Rencana Pembiayaan, penerimaan pembiayaan daerah pada Tahun Anggaran 2023, sebesar Rp 82.620.000.000,00.

"Siharapkan dapat dilakukan pembahasan bersama antara Badan Anggaran DPRD Kota Batam dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Batam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tutup Rudi.

Editor: Gokli