Jangan Mudah Tertipu

Amsakar Sarankan Warga Batam Polisikan Penipuan Modus Kupon Sembako
Oleh : Putra Gema
Senin | 07-03-2022 | 17:48 WIB
Amsakar-Sembako.jpg
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad saat ditemui di Gedung DPRD Batam, Senin (7/3/2022). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad minta masyarakat agar tidak tertipu dengan praktik-praktik pembagian sembako murah.

Hal ini diungkapkannya setelah adanya penipuan berkedok sembako murah yang dilakukan terduga pelaku Purnama Aji, oknum Ketua RT01/RW 08 Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Kota Batam beberapa waktu lalu.

"Saya sudah minta agar Ketua RT itu diperiksa," kata Amsakar di Gedung DPRD Batam, Senin (7/3/2022).

Tidak hanya itu, Amsakar juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah tertipu adanya kupon sembako murah. Hal ini karena sembako murah yang resmi hanya diadakan oleh instansi terkait di bawah wewenang Pemerintah Kota Batam.

"Masyarakat jangan mudah tertipu, yang resmi itu lebih tertata dan terstruktur dari Pemko Batam. Jangan mau termakan janji-janji dengan embel-embel kupon sembako murah," tegasnya.

Sebelumnya, Camat Batuaji, Ridwan menuturkan, apa yang dilakukan oknum RT ini murni penipuan. Pasalnya pemerintah belum ada mengeluarkan program sembako murah.

Jika ada, prosedurnya juga tidak seperti itu. Penyaluran harus melalui perangkat RT/RW setempat dan pembayaran dilakukan di tempat penyaluran sembako murah.

"Itu penipuan oleh oknum RT. Memanfaatkan jabatannya. Bagi warga yang merasa tertipu silahkan lapor ke Polisi biar diusut tuntas. Kalau ada sembako murah prosedurnya jelas harus melalui pemberitahuan ke RT/RW masing-masing dan pembayaran di tempat pengambilan sembako, bukan disetor duluan seperti itu," kata Ridwan.

Informasi di lapangan menyebutkan, kasus dugaan penipuan berkedok kupon paket sembako murah ini diduga melibatkan banyak pihak. Pasalnya, pengutipan uang dari warga dilakukan melalui leader atau koordinator lapangan dari setiap wilayah.

Misalkan di Kelurahan Tanjunguncang ada dua sampai tiga orang koordinator yang tak lain adalah warga Tanjunguncang juga. Ini juga menjadi dasar bagi sebagian korban untuk mempolisikan para kordinator yang menerima uang dari warga.

Editor: Gokli