Ini Jadwal Buka Tutup THM di Tanjungpinang Selama Bulan Ramadhan
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 29-04-2019 | 14:58 WIB
sekda-tpi-riono11.jpg
Sekda Tanjungpinang, Riono. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selama bulan Ramadhan 1440 H Pemerintah Kota Tanjungpinang akan mengatur jam operasional tempat hiburan malam (THM).

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono mengatakan THM seperti karaoke, Biliyard, game online, warnet, spa, pijat refleksi, dan pijat tunanetra ditutup lima hari selama bulan ramadhan. Hal itu berdasarkan surat edaran yang akan diterbitkan oleh Pemko Tanjungpinang.

"Dua hari di awal ramdhan, satu malam di pertangahan ramadhan atau malam nuzul quran dan dua hari pada akhir bulan ramadhan," ujar Riono saat ditemui di Hotel Comforta, Senin (29/4/2019).

Sementara itu selama bulan ramadhan juga diatur jam buka tutup THM. Dengan rincian tempat karaoke, biliyard, game online, warnet, spa, pijat refleksi, dan pijat tunanetra buka mulai pukul 09.00 WIB sempai dengan pukul 16.00 WIB dan pukul 21.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.

"Sedangkan untuk diskotik, kelab malam, Pub, Bar, Live Music, panti pijat, dan lainnya ditutup selama bulan suci ramadhan. Kecuali fasilitas hotel dapat beroperasi selama bulan suci mulai dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB," katanya.

Sementara itu, jenis usaha rumah makan atau sejenisnya seperti restoran, pujasera, dan kafe yang dilengkapi dengan fasilitas hiburan diantaranya TV, karaoke, dan orgen tunggal hanya dapat mengaktifkan peralatan musiknya tanpa bernyanyi dengan mengatur volume suaranya agar tidak mengganggu pelaksanaan ibadah shalat terawih dan tadarus mulai pukul 21.00 WIB sampai 24.00 WIB.

"Jadi rumah makan ada kategori nya. Tapi rumah makan biasa kita menganjurkan untuk ditutup dengan tirai justru di tahun ini tidak ditutup tirai," katanya.

Menurutnya dirinya yakin kalau misalnya bulan puasa seluruh rumah makan dibuka mereka tidak berani makan di tempat terbuka. Jadi Pemko justru anjurkan rumah makan tidak perlu menutup-nutup dengan tirai karena dengan dibuka pasti tidak ada yang makan.

"Kecuali umat non muslim, karena mereka tidak ada yang melarang," tutupnya.

Editor: Yudha