Minta Wartawan Tanyakan Keberhasilan Pemerintah

Nurdin Kesal Saat Ditanyai Terkait 7 Proyek Strategis di Kepri
Oleh : Ismail
Selasa | 19-02-2019 | 10:28 WIB
din-meradang.jpg
Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun meradang saat ditanya tindaklanjut serta perkembangan rencana tujuh proyek strategis di Kepri yang disetujui Presiden sebagai proyek unggulan nasional di tahun 2018 lalu.

Bukannya menjawab substansi pertanyaan tersebut, Nurdin malah mengatakan wartawan tidak berimbang dalam bertanya. "Nanya tu yang sudah sukses dikerjakan, jangan yang belum dilaksanakan. Wartawan harus adil dalam memberitakan," kata Nurdin dengan nada kesal usai membuka Festival Pulau Penyengat, Tanjungpinang, belum lama ini.

Ia bahkan mengarahkan wartawan agar bertanya tentang hal-hal yang sudah dan sedang, sudah atau berhasil dikerjakan oleh pemerintah. Bukannya malah menggali sesuatu hal yang belum dikerjakan.

"Banyak mendapatkan pengharaan di bidang ini dan itu yang memang diraih Provinsi Kepri," ketusnya.

Menurutnya, wartawan tidak hanya memberitakan ketidakberhasil atau kekurangan pemerintahan semata, tetapi bagaimana bisa memberikan informasi tentang keberhasilan pemerintahan.

"Kan masyarakat juga harus mengetahui apa-apa saja keberhasilan pemerintahan ini. Saya juga tau ada aturan wartawan dalam memberitakan yang berimbang itu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangunan infrastruktur strategis daerah. Pada Februari 2018 lalu, Gubernur, Sekretaris Daerah dan jajaran OPD Kepri melakukan rapat terbatas bersama Presiden Jokowi membahas pembangunan infrastruktur strategis di Istana Jakarta.

Ada tujuh proyek strategis yang diajukan Pemprov Kepri sebagai percepatan daya gerak investasi serta peningkatan ekonomi. Ketujuh proyek strategis tersebut yakni pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjungsauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batuampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim serta pembangunan Batam LRT (Light Rail Transit).

"Rencana investasi yang kami sampaikan, Alhamdulillah semua disetujui Bapak Presiden. Para Menteri diminta mem-follow-up ini semua dan mencari aturan supaya investasi yang masuk dipermudah," kata Nurdin usai melakukan pertemuan dengan Presiden di Istana Negara kala itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri, TS Arif Fadillah menerangkan, bahwa ketujuh proyek sterategis itu yakni pengerjaan ruas jembatan Batam-Bintan termasuk jalan direncanakan sepanjang 14 kilometer terdiri dari 7 kilometer jembatan dan 7 kilometer jalan.

"Rencananya, pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini sejalan dengan pembangunan Pelabuhan Tanjung Sauh dengan nilai investasi sebesar Rp20 triliun," katanya.

Arif menambahkan, nantinya kawasan pelabuhan Tanjung Sauh ini rencananya akan dijadikan pelabuhan peti kemas modern, container yard dan kawasan Industri terpadu pengolahan dan penyimpanan gas serta sebagai logistic hub dan port gate way di wilayah Indonesia bagian barat.

"Tujuan pembangunan pelabuhan tersebut sehingga dapat memangkas dweelling time. Target pelabuhan peti kemas ini rencananya mencapai 5 juta TEUS per tahun," sebutnya.

Agar ketujuh proyek ini dapat segera direalisasikan ditambahkannya, Gubernur Kepri telah mengintruksikan kepada jajarannya agar segera menindaklanjuti hasil pertemuan di Istana Negara dan sesuai permintaan Presiden Jokowi.

Namun, hingga kini belum ada perkembangan serta tindak lanjut mengenai ketujuh proyek strategis yang digembar-gemborkan bakal menjadi daya tarik peningkatan investasi besar-besaran di Kepri.

Editor: Gokli