Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Reshuffle Jilid 2, Nawacita Rasa Neoliberal

28-07-2016 | 16:10 WIB

Oleh Alif Kamal

TENTU, terlalu dini meniliai ke mana arah pembangunan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK dengan reshuffle jilid 2 ini. Akan tetapi, pesimisme terhadap situasi ekonomi seperti yang terjadi sekarang sepertinya akan berlanjut dengan masuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Mewaspadai Kabar 10 Juta TKA Tiongkok

28-07-2016 | 12:38 WIB

Oleh: Kusmana S*

KABAR dari berbagai media tentang jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok di Indonesia yang mencapai 10 Juta orang, dinilai tidak rasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki peraturan ketat tentang ketenagakerjaan dari luar negeri. Menurut data yang diperoleh dari website resmi Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa pekerja asal Tiongkok hanya mencapai 14-16 ribu orang setiap tahunnya. Pekerja asing yang akan bekerja di Indonesia dikendalikan melalui prosedur perizinan yang ketat, meliputi prosedur izin kerja dan prosedur izin tinggal.

Membaca Provokasi dari Barat

27-07-2016 | 12:26 WIB

Oleh: Aar Ndog*

BELAKANGAN ini Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sering melakukan aksi demo dengan menyampaikan tuntutan-tuntutan kepada Pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah perubahan status United Liberation Movement fof West Papua (ULMWP) yang mana sebelumnya berstatus sebagai observer agar berubah menjadi anggota tetap Melanesian Speard Group (MSG).

Waspadai Pesona Tipu Daya Palu Arit

25-07-2016 | 12:35 WIB

Oleh: Friska Ayu*

DEMOKRASI merupakan paham yang dijunjung tinggi oleh Indonesia, di mana setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam mengambil segala keputusan dan mendapatkan perlakuan yang sama dari negaranya. Indonesia menerapkan gagasan ini dengan berlandaskan dasar negara yang merupakan dasar hukum tertinggi di Indonesia, yaitu Pancasila sehingga disebut Demokrasi Pancasila.

Siapa Bilang Ahok Fasis

24-07-2016 | 13:54 WIB

Oleh Edy Mulyadi)

Hari-hari ini ada dua kata yang jadi lebih populer, khususnya di jagad media sosial (maksud saya, termasuk di pemberitaan media online). Kata pertama, Ahok. Kedua, fasis. Uniknya lagi, dua kata ini kok disandingkan. Jadilah kalimat “Ahok Fasis” bertebaran di medsos.

 

Belajar dari Kasus Brexit

23-07-2016 | 12:57 WIB

Oleh: Ahsan Zoelfa*

KEMACETAN merupakan momok yang selalu hadir mewarnai mudik lebaran, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Setiap tahunnya, sesama pemudik harus berjibaku satu sama lain untuk melewati kemacetan yang cukup menguras tenaga. Khusus pada tahun ini, terjadi kemacetan yang cukup “fenomenal” di tol Kanci-Pejagan menuju pintu keluar tol Brebes Timur, atau yang dikenal dengan nama tol Brexit (Brebes exit). Disebut “fenomenal”, karena kemacetan di wilayah Jawa Tengah tersebut dikatakan sebagai kemacetan terparah yang pernah terjadi di Indonesia.

Mencontoh Toleransi Beragama di Maluku

22-07-2016 | 12:55 WIB

Oleh: Dede August*

TREN yang mengiriskan bagi Indonesia yaitu terlalu dipusingkan dengan konflik yang mengatasnamakan isu perbedaan agama. Sebagai Negara multikultural, yang memiliki keanekaragaman baik dalam hal bahasa, suku, ras/etnis dan agama khususnya, Indonesia memang rawan terjadi konflik. Tuduhan bahwa agama ikut andil dalam memicu konflik atau bahkan sebagai sumber konflik yang terjadi antar umat beragama memang sulit dibantah. Lantas apakah momok tersebut kita biarkan terus melekat pada benak masyarakat Indonesia?

Putar Balik Arah Urbanisasi

21-07-2016 | 12:26 WIB

Oleh: Moch. Irfandi*

ARUS urbanisasi di Indonesia seakan menjadi hal unik yang selalu terjadi pasca pelaksanaan Idul Fitri di setiap tahunnya. Masyarakat Indonesia yang berasal dari pedesaan bermodal nekat berangkat menuju Jakarta untuk mengadu nasib di Ibukota. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat urbanisasi masyarakat pada saat pelaksanaan arus balik menuju Jakarta. Jika tiap tahunnya Jakarta selalu menerima kedatangan banyak warga, apakah dampak yang diterima Jakarta dan seisinya?