Hukum & Kriminal

MINGGU, 22 Mei 2016 pukul 09.30 WIB itu, menjadi hari paling menyesakkan dada Brihat Simanjuntak (25), warga Batuaji Batam. Bagaimana tidak, impiannya membangun rumah tangga bersama dengan Srina, belahan jiwanya itu, bubar. Srina tidur dengan laki-laki lain! 

BATAMTODAY.COM, Batam - RD, tersangka korupsi Alkes RSUD Embung Fatimah tahun anggaran 2014, sebelum dijebloskan ke penjara ke Rutan Batam, sempat diperiksa penyidik, Senin (23/5/2016) sore.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Djodi Whiradikusuma (60) , terdakwa dalam kasus dugaan pemalsuan surat tanah, didakwa pasal berlapis oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Senin (23/5/2016).

BATAMTODAY.COM, Batam - Buron tersangka korupsi Alkes RSUD Embung Fatimah tahun 2014, RD, berhasil ditangkap Kejari Batam. Ia menangis mengetahui akan dijebloskan ke Rutan Batam, Senin (23/5/2016) sore.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sehari pasca penembakan terhadap bandar narkoba, Syawaluddin (30), pihak keluarga baru menjemput jenazahnya ke Rumah Sakit Badan Pegusahaan (RSBP) Batam di Sekupang. Bahkan saat ini, yang besangkutan juga sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seitemiang.

BATAMTODAY.COM, Batam - RD, Direktur PT Alexa Mandiri Utama, tersangka korupsi Alkes RSUD Embung Fatimah tahun 2014 yang sempat buron selama dua minggu, akhirnya berhasil ditangkap Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam, Senin (23/5/2016) sore.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Polsek Siantan memanggil Baharuddin untuk dimintai keterangan lebih lanjut, mengenai kebakaran ‎yang melanda pemukiman warga Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Jumat (20/05) lalu.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Salah satu korban kebakaran, Sisdevi, mengatakan pihaknya sama sekali belum mendapatkan bantuan yang disalurkan oleh Pemkab Anambas. Dia berharap bantuan pemerintah berupa logistik agar segera disalurkan serta memberikan mereka tempat tinggal yang nyaman.

"Kemarin ada warga memberi bantuan seperti pakaian dan makanan, tapi itu dari Desa bukan dari Pemerintah. Yang sangat kami butuhkan itu, tempat tinggal dan pakaian. Kami berharap bantuan tempat ‎tinggal diutamakan oleh Pemerintah," ujarnya, Senin (23/05/2016).

Sementara itu, Azib, yang juga korban kebakaran mempertanyakan kepastian bantuan Pemerintah. Pasalnya, Azib beserta keluarganya hanya diberi tempat tinggal dalam kurun waktu satu minggu saja.
 
"Kami khawatir karena ini rumah warga yang tidak dipakai. Kami hanya diberikan tinggal di sini hanya satu minggu saja. Lantas bagaimana tempat tinggal kami kedepannya? Kami mengharapkan Pemerintah menyediakan tempat tinggal bagi kami korban kebakaran ini. Jangan dibiarkan begini saja. ‎Kan mereka tahu semua harta benda telah ludes," terangnya.

Dia mengakui, telah bendapatkan bantuan seperti beras, sarden serta alat memasak yang disediakan oleh Dinas Sosial di posko bantuan. "Kalau kebutuhan seperti beras dan gula habis, disarankan untuk menjemput ke posko bantuan‎ yang dijaga oleh orang Dinsos," ungkapnya.

Sementara itu, di kantor Desa Sri Tanjung yang juga digunakan sebagai posko bantuan, tampak sejumlah bantuan yang disediakan oleh Dinsos, seperti alat masak, alat tidur dan pakaian.

"Malam hingga pagi hari orang Dinsos siaga di sini untuk menyalurkan bantuan. Kalau siang begini, mereka istirahat. Nanti malam berjaga di sini lagi," ujar Emi staff Kantor Desa itu.‎

Editor: Udin