Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan KEK Pulau Asam Menunggu Perizinan dari Dewan Kawasan Nasional
Oleh : CR-16
Rabu | 30-08-2017 | 12:02 WIB
samsul-00.gif Honda-Batam
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri, Samsul Bachrum. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri, Samsul Bachrum, menyampaikan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Asam dalam proses, tinggal menunggu proses perizinan dari Dewan Kawasan Nasional yang ada di Jakarta.

Sedangkan untuk tata ruang sudah diselesaikan dari Pemerintah Provinsi. Kemudian Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun telah memberikan izin lokasi.

"Di mana saat ini Pulau Asam dalam proses percepatan, tata ruang sudah kita selesaikan, Bupati Karimun juga sudah memberikan izin lokasi dan investornya juga sudah ada. Kita sedang menunggu proses dari Dewan Nasional KEK yang di Jakarta," ujar Samsul Bahrum, Rabu (30/8/2017).

Menurut Samsul, nantinga kawasan tersebut akan dijadikan Oil Storage Terminal (Terminal Penyimpanan Minyak). Di tempat itu akan dibangun 50 terminal dengan nilai Investasi Rp2,2 triliun.

"Saya diminta Bapak Gubernur untuk mengurus KEK di seluruh Provinsi Kepri. Untuk Pulau Asam yang luasnya 357 hektar dengan nilai investasi Rp2,2 triliun dan membangun 50 terminal penyimpanan minyak," ujarnya.

Ia menambahkan, terdapat 3 perusahaan dalam bentuk konsorsium, di mana merupakan anak perusahaan dari Panbil Grup yakni Batam Properta, Elin Semanta dan Karimun Storage Terminal.

"Karna Pulau Asam termasuk special economi zone jadi tidak boleh ada penduduk di dalamnya. Oleh karena itu nantinya akan dibangun rumah untuk para pekerja. Pulau tersebut nantinya akan menjadi pusat pertumbuhan baru dan menjadi salah satu pulau strategis," ungkapnya.

Menurut Samsul soal infrastruktur untuk Pulau Asam pihaknya akan mengandeng perusahaan swasta yang melengkapi, seperti kebutuhan listrik, kebutuhan air dan sebagainya.

"Di sana ada danau yang cukup luas untuk kebutuhan air dan listrik kita akan menggandeng pihak swasta serta kebutuhan lainnya," tutup Samsul.

Editor: Gokli