Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakorda Evaluasi PA DIPA APBN 2017 di Kepri

Kepala BPS Kepri Sebut Ekonomi Batam Runtuh, Ekonomi Kepri Terjun Bebas
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 28-08-2017 | 19:50 WIB
Kepala-BPS-Kepri,-Panususnan-Siregar1.gif Honda-Batam
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Panusunan Siregar (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Panusunan Siregar, mengatakan bahwa anjloknya pertumbuhan ekonomi Kepri dalam semester I dan II tahun 2017, disebabkan runtuhnya ekonomi Batam yang mengakibatkan ekonomi Kepri terjun bebas hingga 2,02 persen pada semester I dan 1,16 persen pada triwulan II tahun 2017.

Dari data statistik BPS Kepri, ekonomi Batam merupakan penyumbang 71 persen ekonomi Kepri. Sedangkan 6 kabupaten/kota lainnya hanya menyumbang 29 persen ekonomi Provinsi Kepri.

"Karena itu, jika ekonomi Batam terseok-seok, otomatis pertumbuhan ekonomi Kepri terjun bebas. Karena, hingga saat ini daerah lain di Kepri tidak ada yang mampu menjadi penopang ekonomi Kepri, di saat Batam sedang anjlok," ujar Panusunan saat menjadi narasunber pada Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) Evaluasi Penggunaan Anggaran (PA-DIPA) APBN 2017 provinsi Kepri yang digelar Kanwil Ditken Perbendaharaan Negara di Tanjungpinang, Senin (29/8/2017).

Lebih lanjut Panusunan mengatakan, dari catatan BPS, tiga sektor yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri selama ini adalah, industri pengolahan, sektor konstruksi dan sektor pertambangan/penggalian.

"Harusnya tiga sektor ini menyumbang 68,68 persen pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri. Tetapi kenyataannya, tiga-tiganya turun. Seperti sektor industri pengolahan turun 0,44 persen (peran 36,62 persen), sektor konstruksi turun 0,06 persen (peran 17,7 persen) dan sektor pertambangan/penggalian turun 4,32 persen (peran 14,36 persen), yang mengakibatkan ekonomi Batam makin terpuruk, dan pertumbuhan ekonomi Kepri tersungkur ke angka 2,02 persen di semester I dan 1,52 persen di Triwulan ke II tahun 2017," jelasnya.

Panusurnan juga mengakui, pertumbuhan ekonomi Kepri dalam dua triwulan terakhir, merupakan pertumbuhan ekonomi Kepri terendah sepanjang sejarah provinsi berdiri dan menempatkan pertumbuhan ekonomi Kepri di posisi 33 dari 34 provinsi di Indonesia," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin