Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera Evaluasi Keterpurukan Ekonomi Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 25-08-2017 | 12:14 WIB
Sekda-beri-cinderamata1.gif Honda-Batam
Sekda Kepri TS.Arif Fadillah memberi cinderamata kepada peserta Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri terpuruk hingga peringkat 33 dari seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan, dalam semester I Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Kepri tersungkur ke level titik nadir hanya 2,01 persen.

Untuk mengevaluasi dan mengetahui keterpurukan ekonomi Provinsi Kepri dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Kepri menggelar rapat Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-wilayah Sumatera tahun 2017 di Tanjungpinang, Kamis (24/8/2017).

Konreg tersebut dibuka Sekda Provinsi Kepri TS. Arif Fadillah, serta dihadiri Kepala BPS RI, Deputi Bidang Neraca Analisis dan Statistik BPS, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Deputi Regional I BI, Bappeda Wilayah Sumatera, Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumatera, Kepala BPS Wilayah Sumatera.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau, Naharuddin selaku panitia pelaksana mengatakan, kegiatan ini merupakan event besar yang dilaksanakan setiap tahun dan sangat bersyukur karena Kepri yang terpilih pada tahun ini.

Naharuddin menjelaskan bahwa kegiatan rapat ini mengangkat tema Peran Pemerintah dalam Mendukung Investasi dan Potensi Kemaritiman.

"Tema ini dilandasi oleh kondisi geografis Kepulauan Riau yang luas lautnya 96 persen dan daratnya empat persen serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategi ekonomi domestik," ujarnya.

Hal ini, tambah Naharudin, juga sejalan dengan visi Provinsi Kepri sesuai dengan RPJMD Tahun 2016-2021 yaitu terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang sejahtera, berakhlak mulia, ramah lingkungan dan unggul di bidang maritim.

Nahar menambahkan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka menyediakan data akurat yang dapat digunaka untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan.

"Tujuan pelaksanaan kegiatan, untuk menyediakan data indikator pembangunan yang mencakup semua sektor secara lengkap, akurat, terpercaya dan tepat waktu yang mana data tersebut sangat diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.

Data-data tersebut, juga sangat dibutuhkan oleh semua pihak yang melakukan analisis di berbagai bidang untuk pembangunan yang lebih sinergi dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia ke depan.

Sementara itu, Sekda Kepriu TS.Arif Fadillah mengatakan, Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki ciri khas berbeda dengan daerah lainnya jika dilihat dari sektor geografis, perekonomian dan potensi kemaritiman.

Dari sektor geografis, Provinsi Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan beberapa Negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Kamboja dan Vietnam. Dari sektor perekonomian Provinsi Kepulauan Riau memiliki Free Trade Zone (FTZ) Batam-Bintan-Karimun plus Tanjungpinang.

Hal ini membuat penanganan perekonomian di daerah FTZ tersebut memiliki perlakuan berbeda dengan daerah lainnya. Untuk potensi kemaritiman, Provinsi Kepri merupakan provinsi yang memiliki jumlah pulau yang terbanyak di Indonesia yaitu 2.408 pulau.

"Keunggulan dan ciri khas yang berbeda ini tentunya menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pengelolaannya," kata Arif.

Arif juga menyampaikan bahwa pencapaian pembangunan Ekonomi Nasional dan Daerah dapat dilihat dari perkembangan berbagai indikator ekonomi. Salah satunya Produk Domestik Regional Bruto (PRDB). PDRB merupakan data statistik yang memberikan informasi mengenai kemampuan sumber daya ekonomi suatu daerah, struktur perekonomian suatu daerah, sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peranan besar dalam menunjukan basis perekonomian suatu daerah dan laju pertumbuhan ekonomi.

"Perhitungan angka PDRB dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menghitung indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dan indikator social ekonomi lainnya. Kenaikan angka pada PDRB dan indikator sosial ekonomi sangat membantu pemerintah daerah dalam mengevaluasi perencanaan, arah kebijakan serta sasaran pembangunan berdasarkan visi dan misi pembangunan di daerah masing-masing," ujar Arif.

Arif berharap pelaksanaan Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera Tahun 2017 ini dapat menghasilkan data yang relevan dengan analisis sosial ekonomi yang akurat sebagai masukan dalam penetapan arah kebijakan dan arah strategi pembangunan daerah.

"Semoga apa yang akan dan telah kita kerjakan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau pada khususnya dan Sumatera pada umumnya,"Ujar Arif mengakhiri.

Editor: Yudha