Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

6 Guru SMK Negeri 1 Karimun akan Dimutasi,

Disdik Karimun Dianggap Pilih Kasih
Oleh : Alrion
Selasa | 08-11-2011 | 16:45 WIB
smkn-1-karimun.gif Honda-Batam

SMK Negeri 1 Karimun.

KARIMUN, batamtoday - Enam orang guru dari berbagai bidang studi yang selama ini mengajar di SMK Negeri 1 Karimun akan dimutasi terkait penyampaian aspirasi mereka pada DPRD Karimun beberapa waktu lalu tentang kinerja Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Karimun yang kurang baik.

Hal itu terungkap saat hearing antara Dinas Pendidikan (Disdik) Karimun, Inspektorat Daerah Karimun dan Komisi A DPRD Karimun di ruang Banmus pada Selasa (8/11/2011). 

Usulan mutasi yang disampaikan oleh Inspektorat Daerah itu sangat disayangkan Komisi A DPRD Karimun dan dinilai terlalu dini tanpa ada pembinaan sebelumnya.

"Karena saat tahun ajaran berjalan, sehingga mutasi belum dilakukan oleh Disdik Karimun dan mereka akan dimutasi ke sekolah sesuai dengan latar pendidikan guru itu," terang Arif Fadilah, Kepala Dinas Pendidikan Karimun. 

Mendengar hal ini, Jamaludin SH anggota Komisi A DPRD Karimun menyatakan keberatan atas usulan mutasi yang disampaikan Inspektorat Daerah sembari menanyakan apakah kinerja Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Karimun Joko Lelono sudah baik.

Menurut legislator PDI Perjuangan ini, hasil sidak beberapa waktu lalu dan sampai saat ini masih ada siswa SMK Negeri 1 Karimun yang belajar di lantai karena ketiadaan kursi dan meja. Ditambah lagi sang kepala sekolah memberikan instruksi pada Guru PNS agar tidak datang jika tidak ada bidang studi yang diajarkannya.  

Selain itu, Jamaluddin juga menyoroti fasilitas alat praktek mesin bubut yang ada saat ini tidak dimaksimalkan atau tidak digunakan sebaik mungkin. 

"Apakah memang Joko Lelono itu sudah layak menjadi Kepala Sekolah, karena ia baru saja naik pangkat golongan 3 C, dan pengalaman minimal mengajar lima tahun serta apakah ia telah memiliki sertifikat calon kepala sekolah," tukas Jamal sengit. 

Tidak hanya itu, penutupan jurusan perikanan di SMK Negeri 1 Karimun juga sangat disayangkan. 

"Kenapa hal ini terjadi. Jika permasalahan ini dibiarkan berlarut larut dikhawatirkan mutu lulusan SMK Negeri 1 Karimun kelak tidak sesuai harapan," kata Jamal. 

Menanggapi hal tersebut Kadis Pendidikan Karimun Arif Fadilah berdalih dengan akan mengusahakan kursi dan meja, sehingga tidak ada lagi siswa yang belajar di lantai dan usaha perbaikan kerusakan kelas dan fasilitas sekolah akan diusahakan melalui dana APBD.

Sedangkan penutupan jurusan perikanan, Arif menyebutkan karena minat siswa pendaftar kurang, sehingga tidak mencukupi untuk pembukaan kelas baru yaitu minimal 20 siswa.

"Saya akan memanggil Kepala Sekolah terkait pemberlakuan guru PNS yang tidak perlu datang jika tidak ada bidang studinya yang diajarkan," ujar Arif. 

Saat ini di SMK Negeri 1 Karimun ada 36 orang pegawai tata usaha, 77 Guru yang terbagi dari 49 Guru berstatus PNS dan 28 Guru Honorer dan masih kekurangan Guru tiga bidang studi lagi, yaitu bidang studi Fisika berbasis tehnologi, bidang studi komputer jaringan dan seni budaya.

"Kami akui kami kecolongan terkait hal ini, kedepan kita akan usahakan perbaikan," tambah Arif lagi. 

Usai hearing Jamaludin SH mengungkapkan, saat ini ada 900 orang siswa belajar di SMK Negeri 1 Karimun. Pihak sekolah memungut uang SPP per bulan sebesar Rp75 ribu berarti berarti satu bulan kurang lebih ada pemasukan sebesar Rp60 juta. 

"Kenapa dana itu saja digunakan untuk melengkapi kursi dan meja untuk siswa," tanya Jamal. 

Menurutnya kalau memang kemauan sang kepala sekolah mau memajukan mutu pendidikan, dia tidak akan membiarkan siswa itu belajar di lantai. terkait usulan mutasi itu Jamal sangat menyayangkan mengingat harusnya mereka guru yang akan dimutasi itu terlebih dahulu dibina, kalau tidak bisa barulah dimutasi. 

"Kalau mereka jadi dimutasi, kami menilai Disdik dalam hal ini terkesan pilih kasih," ujarnya.