Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kredit Perbankan ke UMKM Masih Minim
Oleh : Ocep/Dodo
Selasa | 01-11-2011 | 17:16 WIB

BATAM, batamtoday - Pemerintah Kota Batam menilai jumlah kredit modal usaha yang dikucurkan oleh perbankan ke pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih jauh lebih kecil dibandingkan kredit yang disalurkan ke industri besar dan sektor konsumsi.

Wakil Wali Kota Batam Rudi, mengatakan keberpihakan bank sangat menentukan pertumbuhan UMKM dan sektor potensial yang banyak berkembang di Batam namun belum diimbangi dengan volume pembiayaan perbankan yang memadai.

"Selama ini persyaratan kredit yang diberikan pihak bank ke pelaku UMKM masih sangat ketat atau hampir sama dengan persyaratan kredit ke perusahaan besar," ujarnya saat berdialog tentang Keberpihakan Perbankan Terhadap UMKM di Kota Batam dengan sejumlah pimpinan cabang bank umum di Kantor Wali Kota Batam hari ini, Selasa (1/11/2011).

Hadir pada kesempatan itu pimpinan atau perwakilan cabang dari bank-bank umum dari Bank Permata, Bank Tabungan Negara, Bank Syariah, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Panin Bank, Bank Negara Indonesia, BNI Syariah, Bank Mega, CIMB Niaga, NISP Bank, Bank Internasional Indonesia, Bank Kesawan, Bank Central Asia, Bank Arta Graha dan Bank Muamalat.

Selain itu hadir juga pimpinan atau perwakilan dari bank perkreditan lokal antara lain BPR Syarikat Madani, BPR Dana Mitra Sukses, BPR Majestic Golden Raya, BPR Sejahtera Batam, BPR Mitra Dana, BPR Artha Prima Perkasa.

Rudi memaparkan, salah satu hal terpenting dalam pengembangan UMKM adalah volume pembiayaan untuk modal kerja dan investasi, sedangkan untuk terus mendorong pengembangan UMKM di Kota Batam, peranan pemerintah saja dinilinya tidak cukup.

"Bentuk keberpihakan bank terhadap UMKM bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kebijkan dan bank harus proaktif mencari kader potensi usaha baru di daerah yang akan ditumbuhkan, tentunya dengan pengawasan Dinas PMPKUKM sebagai pembina UMKM,"jelasnya.

Menurutnya, penyaluran pinjaman ke pelaku UMKM  sangat penting berkaitan dengan upaya Pemko untuk meningkatkan kewirausahaan atau entrepreneurship.

Dengan dukungan terhadap UMKM diharapkan penghasilan rumah tangga makin baik sehingga kemiskinan dan pengangguran berkurang.

Karena itu perbankan dia minta ikut mendukung percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM dengan meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi sekaligus untuk menekan tingkat kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja di kota ini.

Sementara itu, Jhonson dari Kantor Bank Indonesia Batam mengatakan sebenarnya perbankan sendiri juga membutuhkan kehadiran pelaku UKM sebanyak-banyaknya.

"Dari segi distribusi risiko, perbankan seharusnya cendrung menyukai membiayai sektor UMKM sebanyak-banyaknya karena distribusi risikonya menjadi lebih menyebar. Jadi kalau ada sebagian kecil pengusaha UKM yang bangkrut, rasio kredit bermaslaah (NPL) yang dipikul oleh bank tetap kecil," tutur dia.

Beda halnya kalau bank hanya membiayai beberapa pelaku usaha di sektor korporasi besar. Apabila terjadi kesulitan dengan korporasi ini, maka bank akan menanggung NPL yang jauh lebih besar sehingga berpotensi mengancam eksistensi bank.