BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kapolres Tanjungpinang AKBP Joko Bintoro membenarkan tiga pegawai KSOP Tanjungpinang terkena operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan terhadap pengeluaran Surat Izin Berlayar (SIB) pada sejumlah kapal dan feri di Pelabuhan SRi Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

"Ketiga pelaku benar di-OTT usai menerima sejumlah uang dari operator pelayaran, dan saat ini proses penyidikanya masih berlangsung," ujar Joko Bintoro kepada BATAMTODAY.COM, Senin (1/5/2017).

Selain mengamankan ketiga terduga pelaku pungli, Joko Bintoro juga menyatakan, Satgas Tim Saber Pungli Tanjungpinang juga mengamankan sejumlah uang dan dokumen lainnya sebagai barang bukti.

"Hari ini akan kami rilis ke media dan masih menunggu proses penyidikannya," ujar Joko Bintoro.

Sebelumnya, Satgas Saber Pungli Polres Tanjungpinang mengamankan tiga orang petugas Kantor Kesyabandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) sekitar pukul 13.00 Wib, Senin (1/5/2017).

Pantauan di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, operasi tangkap tangan terhadap tiga orang pegawai KSOP ini dipimpin langsung oleh ‎Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Andri Kurniawan.

Informasi yang dihimpun, petugas KSOP ini diduga melakukan pungutan liar pada setiap keberangkatan kapal dari pelabuhan. Namun belum diketahui besaran pungutan yang diterima oknum petugas tersebut.

• Baca: Diduga Pungli, 3 Petugas KSOP Tanjungpinang Kena Operasi Tangkap Tangan

Setelah berhasil mengamankan ketiga pelaku yang belum diketahui identitasnya ini, Polisi berhasil mengamankan barang bukti dan tiga orang ‎tersangka. Terlihat barang bukti yang berhasil diamankan bersama ketiga pelaku, dibawa ‎ke ruang Reskrim Polres Tanjungpinang, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, AKP Andri Kurniawan saat dikonfirmasi belum mau memberikan keterangan, terkait operasi ini. Ia juga enggan membeberkan nama pelaku dan barang bukti yang diamankan petugas.

"Nanti ya, kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian ini," kata Andri singkat kepada wartawan.

Editor: Udin