BATAMTODAY.COM, Bintan - Nama Pincuran Distro sudah tidak asing lagi bagi anak muda di Kijang Kecamatan Bintan Timur. Toko yang sudah 10 tahun berdiri ini jadi tempat favorit untuk anak muda berbelanja.

Namun, distro ini tidak begitu saja berdiri dan berkembang pesat. Sang pemilik, Hendi Akmal (37) mengaku sempat mengalami masa sulit (sepi pembeli) saat merintis usahanya itu.

"Distro kita tidak begitu saja berdiri, kita juga pernah mengalami masa sulit dalam penjualan. Dimana masa itu masyarakat belum terlalu mengerti dengan barang clotingan," ujar pria yang akrab disapa Een saat ditemui BATAMTODAY.COM di Pincuran Distro, Jalan Barek Motor Kijang, Jumat (28/4/2017).

Distro ini, kata Een berdiri pada awal tahun 2007 silam, saat itu hanya memiliki satu kios, dan masyarakat belum terlalu mengerti dengan bahan clotingan. Sehingga untuk menjualnya sedikit kesulitan mengingat harganya yang lebih mahal dibanding toko pakaian pada umumnya.

"Harga barang kita kan lebih mahal, sehingga orang tidak mau membeli. Memang saat itu kita betul-betul harus ekstra promosi dalam menjual, karena sekaligus menjalaskan keunggulan dari barang yang kita jual," kata Een.

Namun akhirnya, sambung Een, perlahan masyarakat mulai memahami kualitas dari bahan clotingan, sehingga dengan sendirinya distro milik Een mulai dilirik kaula muda.

"Jadi kita mulai promosi ke orang-orang keunggulan bahan yang kita jual ini. Lama-kelamaan akhirnya mereka juga memilih untuk berbelanja di toko kita," katanya.

Setelah masuk dua tahun distronya berdiri, dia pun membuka cabang di Pasar Berdikari Kijang, tepatnya pada tahun 2008. Saat itu pelanggan mulai membeludak, selain itu lapangan pekerjaan juga cukup memadai. Sehingga terbilang perekomian masyarakat stabil.

"Ketika pelanggan mulai ramai, kita menambah kios lagi di Pasar, dengan brand yang sama. Memang saat itu antusias masyarakat memang cukup tinggi. Hingga 2011 kita kembali menambah kios di Pasar Barek Motor Kijang," bebernya.

Hingga saat ini, Een sudah mebuka 3 kios untuk Distro. Namun minat pembeli sudah turun, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menurut Eem karena banyak masyarakat Kijang yang tidak bekerja, lantan perusahan sudah banyak yang hengkang dari Bintan.

"Kalau sekarang pembeli sudah mulai kurang, mungkin lantaran banyak perusahaan yang tutup. Akhirnya mengakibatkan masyarakat kehilangan pekerjaan," bebernya.

Editor: Yudha