Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Drama Penyekapan Anak di Batam

Tim Psikologi Didatangkan untuk Membujuk Atuk agar Melepas Anaknya
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 06-04-2017 | 18:14 WIB
Polisi-di-kediaman-Atuk.gif Honda-Batam

Tim psikologi itu sendiri, tiba di lokasi sekitar pukul 16.40 WIB. Namun mereka belum masuk ke dalam rumah, karena menunggu arahan apa yang akan dilakukan (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebelum melakukan upaya akhir, Polisi masih berupaya melakukan cara lain. Bahkan pantauan di lokasi, tim psikologi juga didatangkan untuk menenangkan WNA Singapura, Atuk, yang menyekap anaknya sendiri

Tim Psikologi itu sendiri, tiba di lokasi sekitar pukul 16.40 WIB. Namun mereka belum masuk ke dalam rumah, karena menunggu arahan apa yang akan dilakukan.

Selain itu, Kapolresta Barelang, AKBP Hengki, juga sudah berada di lokasi. Saat ini, Polisi masih menyusun strategi untuk menyelamatkan Maisa dari tangan Atuk.

Berita sebelumnya, Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura yang biasa dipanggil Atuk, menyekap anaknya sendiri, Maisa (8) di dalam rumah nomor 41 kawasan Seraya Garden.

Sejak pukul 11.00 WIB tadi, Polisi masih berjaga di luar rumah hingga saat ini pukul 14.40 WIB, Kamis (6/4/2017).

Pantauan di lokasi, Atuk sempat keluar rumah sambil menggendong anaknya, serta memegang parang. Bahkan ia mengancam Polisi jika mendekat akan menusuk kepala anaknya menggunakan obeng. Setelah itu, ia akan menyayat dirinya sendiri begitu memastikan anaknya meninggal.

Berbagai upaya membujuk Atuk agar melepas anaknya yang dilakukan pihak kepolisian belum juga membuahkan hasil. Bahkan Atuk terkesan memang berniat mengakhiri hidupnya dengan anaknya itu. Kendati demikian, Polisi masih terus berupaya menyelamatkan Maisa dari sekapan Atuk.

Sejauh ini, Atuk masih berdiam diri di dalam rumah yang juga dijadikan indekos itu. Bahkan rumah itu saat ini hanya berisikan Atuk dengan anaknya saja. Sebab, Polisi sudah mensterilkan lokasi.

Editor: Udin