Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temukan Bukti Baru, Polisi akan Gali Kuburan Chintya Ambil Sample DNA Jabang Bayi
Oleh : Romi Chandra
Senin | 03-04-2017 | 10:02 WIB
kapolresta-helmy-01.gif Honda-Batam

Kapolresta Barelang Komisaris Besar Helmy Santika. (Foto: Batamtoday.com)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah terkuaknya kasus pembunuhan Dian Milenia Trisna Afiefa alias Nia (15), siswa SMAN 1 Batam, dengan pelaku Wardiaman Zebua, polisi masih mendalami kasus pembunuhan terhadap dua wanita muda lainnya, Dwiwana Julianggi, dan Try Chintya Prasetya.

Meski meyakini bahwa Wardiaman yang membunuh kedua wanita lainnya, namun bukti-bukti yang ditemukan belum kuat sehingga tidak bisa menjeratnya. Namun pencarian bukti-bukti tidak berhenti begitu saja.

Saat kematian Cintya yang tengah mengandung berumur 6 bulan, polisi belum memeriksa janinnya untuk mengetahui siapa bapak biologis dari anak itu sebenarnya, meskipun suami Cintya sendiri mengakui bahwa itu adalah anaknya.

"Ada hal yang terlupakan, karena adanya pengakuan dari suaminya, bahwa itu adalah anaknya. Namun kita tidak melakukan tes DNA memastikan bapak biologisnya," ungkap Kapolresta Barelang Komisaris Besar Helmy Santika, baru-baru ini.

Dengan demikian, lanjut Helmy, pihaknya berencana akan menggali makan Cintya untuk memeiksa sampel DNA jabang bayi.

"jabang bayinya sudah berbentuk, karena berumur tujuh bulan. Rencana makamnya akan digali untuk mengambil sample DNA," lanjut Helmy.

Dari sampel DNA jabang bayi tersebut, akan dicocokkan dengan sampel DNA Wardiaman, untuk memastikan apakah dia merupakan bapak biologis atau bukan.

"Jika terbukti identik dengan Wardiaman, ini akan menambah dan menguatkan bukti penyidik bahwa Wardiamanlah pelakunya. Namun jika tidak identik, ini menjadi PR polisi untuk mencari pelaku lainnya," tambah Helmy.

Ia juga mengakui, baru sekarang upaya pencoxokan tersebut dilakukan, dikarenakan ada beberapa bukti yang akhir-akhir ini ditemukan pihaknya. Sehingga, dapat kesepakatan untuk memastikan bapak biologis dari jabang bayi tersebut.

"Segala upaya tentu kita lakukan untuk mecari tahu. Bukan masalah menerka-terka. Namun jika tidak dilakukan, kita tidak pernah tahu yang sebenarnya," pungkas Helmy.

Pembunuhan terhadap dua wanita muda ini, terjadi pada 2015 lalu. Berawal dengan ditemukannya Anggi di Bukit Dangas Sekupang dalam kondisi sebagian tubuh tanpa busana.

Kemudian beberapa waktu setelahnya, juga ditemukan mayat Chintya di dalam parit jalan turunan Vista Hotel, dengan luka gorok di leher. Kondisi yang hujan, membuat alat-alat bukti hilang, sehingga menyuliskan polisi menyelidiki siapa pembunuhanya.

Editor: Gokli