Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Masuknya Pulau Berhala ke Provinsi Jambi

DPMI Minta Presiden Pecat Gamawan Fauzi
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 17-10-2011 | 11:09 WIB
Pulau_berhala.jpeg Honda-Batam

Sudut dari Pulau Berhala yang kini masuk ke Provinsi Jambi seiring dengan terbitnya Permendagri nomor 44 tahun 2011. (Foto: Istimewa)

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dewan Pemuda Melayu Indonesia (DPMI) Kepulauan Riau meminta Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memecat Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi karena dinilai sering memperkeruh iklim sosial politik di daerah.

"Kami minta SBY agar segera memecat Gamawan Fauzi terkait dengan penetapan Pulau Berhala ke Jambi, hal ini sama dengan mengadu domba rakyat Kepri dengan Jambi," seru Agus, SIP, Ketua DPMI Kepri saat menggelar aksi di depan Gendung Daerah Tanjungpinang, Senin (17/10/2011).

Agus menambahkan bukti Gamawan sering memperkeruh situasi sosial politik di daerah terbukti dengan adanya pernyataan mantan Gubernur Sumatera Barat itu terkait dengan keistimewaan Yogyakarta yang memicu kemarahan masyarakat di bekas ibukota Indonesia pada era revolusi fisik.

Dalam aksi yang diikuti puluhan aktivis dan mahasiswa itu, Agus juga mengatakan seluruh komponen siap mempertahankan Pulau Berhala, meski pulau itu telah masuk ke wilayah Provinsi Jambi seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 44 tahun 2011.

Hal lain yang dikemukakan Agus adalah seharusnya Provinsi Jambi juga harus bijak dalam menyikapi soal Pulau Berhala ini mengingat dari sisi historisnya pulau tersebut merupakan wilayah Kepulauan Riau sejak zaman dulu.

"Pemerintah harus segera mencabut Permendagri nomor 44 tahun 2011 agar tidak menimbulkan riak dan pergesekan di daerah, terutama Kepri," kata Agus.

Agus juga menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera memeriksa sejumlah oknum pejabat di Kementerian Dalam Negeri yang dia indikasikan suka mengutak-atik Undang-undang dan diduga menerima suap terkait terbitnya Permendagri nomor 44 tahun 2011.

Selain itu, Agus juga meminta agar Pemprov Kepri menjelaskan dan menerangkan upaya lobi yang selama ini dilakukan terhadap Pulau Berhala ini kepada masyarakat.

Usai menggelar orasi, puluhan aktivis DPMI dan mahasiswa STISIPOL Raja Ali Haji serta UMRAH ini dengan membawa spanduk bertuliskan 'Rebut Kembali Berhala ke Provinsi Kepri, 'Pecat Gamawan Fauzi' dan 'Gamawan Fauzi Jangan Adu Domba   melanjutkan aksinya ke Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Kepri.

Sementara itu, selain DPMI, aktivis yang tergabung dalam Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM-FKPPI) Provinsi Kepri dan Himpunan Cerdik Pandai (CINDAI) Kepri juga akan menggelar aksi dengan mengusung tema yang sama, soal Pulau Berhala pada hari ini juga.