Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Tidak Disiplin Pakai Kontrasepsi
Oleh : Redaksi
Senin | 23-01-2017 | 13:14 WIB
kontrasepsi1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan angka penggunaan alat kontrasepsesi yang terhenti sebelum waktunya masih tinggi di Indonesia.

Alat kontrasepsi yang dimaksud adalah jenis temporer seperti pil KB, suntik, dan kondom. Jenis ini memerlukan keteraturan pemakaian agar dapat mencegah kehamilan.

"Kenyataannya yang kami lihat di tengah-tengah masyarakat, alat kontrasepsi ini paling mudah drop out atau terputus ditengah jalan. Banyak yang tidak disiplin minum pil atau pakai kondom," kata Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN, Catur Sentana, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Catur menjelaskan dari 46 juta pasangan usia subur di Indonesia, sebesar 61 persen merupakan pengguna alat kontrasepsi. Akan tetapi, 27 persen diantara pengguna alat tersebut terputus menggunakan alat kotrasepsi.

"Tingkat putus-pakai sangat cukup tinggi, angkanya 27 persen," ujar Catur.

Ketidakdisiplinan dalam penggunaan alat kontrasepsi itu dinilai akan berpengaruh terhadap efektivitas fungsi kontrasepsi sebagai pencegah kehamilan. Akibatnya, banyak pasangan "kebobolan" karena belum waktunya untuk hamil.

Catur menyebut umumnya masyarakat lupa untuk memakai kondom atau meminum pil karena sibuk.

Untuk mengurangi tingkat putus-pakai ini, Catur menyarankan untuk beralih menggunakan metode kotrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, dan prosedur operasi medis bagi wanita dan pria.

Alat kontrasepsi jangka panjang itu mampu bertahan dalam waktu tertentu seperti dua hingga delapan tahun. Khusus bagi kontrasepsi melalui operasi akan menghentikan kehamilan secara permanen. Menurut Catur, semua alat kontrasepsi tersebut relatif aman.

Penggunaan alat kontrasepsi dianggap mampu untuk mencegah laju pertumbuhan manusia. Berdasarkan sensus penduduk, dalam rentang waktu dari tahun 2000 hingga 2010, penggunaan kontrasepsi mampu mencegah 100 juta kelahiran.

Tahun ini, BKKBN menargetkan agar pasangan subur yang menggunakan alat kontrasepsi meningkat menjadi 65 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha