Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Dituding Kurangi Pasokan BBM
Oleh : Ocep/Dodo
Selasa | 11-10-2011 | 14:07 WIB
Antrian-lorry-di-SPBU-genta.gif Honda-Batam

Antrian kendaraan di sebuah SPBU di Batam. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Salah satu penyebab utama terjadinya kelangkaan BBM di Kota Batam dinilai akibat berkurangnya pasokan dari Pertamina.

Jahuin Hutajulu, salah seorang pemilik SPBU di Kota Batam, mengungkapkan jumlah pasokan BBM yang diberikan oleh Pertamina ke SPBU miliknya tidak berjalan normal.

"Pasokan yang kami terima sudah menurun dari yang biasa kami dapatkan, dibandingkan sebelum terjadi kelangkaan," ujarnya kepada batamtoday, hari ini, Selasa (11/10/2011).

Dia menuturkan, beberapa hari lalu dirinya menginspeksi SPBU miliknya dan dia memastikan bahwa jumlah pasokan BBM yang biasa didapat dari Pertamina sudah jauh berkurang.

Karena itu dia meyakini bahwa kelangkaan BBM yang belakangan ini terjadi di Kota Batam utamanya akibat karena berkurangnya jumlah pasokan dari Pertamina, bukan lebih diakibatkan penyelewengan oleh spekulan.

Sebelumnya, Pertamina mengklaim kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium akhir-akhir ini di Batam akibat adanya penyelewengan yang dilakukan masyarakat yang melakukan pembelian BBM di SPBU melebihi kapasitas.

"Melihat perkembangan di lapangan beberapa hari ini sering kosong, ada masyarakat yang membeli BBM dalam jumlah tidak normal," ujar I Ketut Permadi A, Sales Area Manajer Pertamina Kepulauan Riau.

Dikatakannya, BBM jenis Solar kebutuhan Kuota Kepri per 31 Agustus 2011 telah disuplai mencapai 204.267 Kilo Liter (KL) dan 281,617 KL dari Fuel Retail MKTG (FRM) solar mencapai 144.992 KL dan Premium sebanyak 276.216 KL.

Sedangkan Kota Batam memperoleh pasokan premium dari Pertamina sebanyak 186.571 KL dan solar 85.954 KL per bulan.

Namun Jahuin tidak meyakini Pertamina menyuplai pasokan sebanyak itu ke Kepri, dan Kota Batam khususnya, karena jika kuota itu diberikan, kebutuhan BBM akan tercukupi.

Di lapangan, katanya, jumlah pasokan BBM subsidi ke SPBU berkurang sesuai dengan pasokan, atau berbeda jika dibandingkan sejak sebelum terjadinya kelangkaan BBM di Batam.

Meskipun dia tidak bersedia merinci besaran penurunannya, namun dia memperkirakan penurunannya mencapai sekitar 25 persen.

"Jadi penyebab utamanya bukan penimbunan atau penyelewengan, apalagi dari SPBU sendiri. Apa yang mau dijual kalau stoknya tidak ada? saya sendiri siap memberikan data order ke Pertamina kalau kuota ke SPBU kami tidak sesuai dengan pasokan," jelasnya.