Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Solar dan Premium Semakin Langka

Batam Darurat BBM
Oleh : Redaksi
Senin | 10-10-2011 | 09:48 WIB
premium-habis.gif Honda-Batam

SPBU Masyeba kehabisan premium. (Foto: Ali)

BATAM, batamtoday - Persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berlanjut dalam sepekan ini. Dua jenis BBM yang selama ini banyak dibutuhkan masyarakat yakni solar dan premium menjadi barang buruan setelah keduanya semakin sudah didapatkan. Status darurat BBM-pun layak disandang Batam.

 

Menghilangnya BBM solar dan premium mengalami puncaknya pada Minggu (9/10/2011) malam. Hampir semua Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) mengalami kekosongan stok. SPBU yang masih memiliki persediaan solar dan premium langsung diserbu konsumen. Antrian panjang laksana ular terjadi.

Pantauan batamtoday pada Senin (10/10/2011) di sejumlah SPBU mendapati para pengendara kendaraan terpaksa berbalik arah setelah di depan gerai BBM itu terpampang tulisan 'Solar dan Premium Habis'.

Seperti di SPBU 14.294.732 Masyeba Kirana Batam Center yang mengalami habis premium. Akibatnya, pengendara sepeda motor yang selama ini menjadi konsumen utama premium, terpaksa beralih ke pertamax yang harganya hampir dua kali lipat.

"Mau nggak mau, ketimbang dorong," ujar Sitorus, seorang penarik ojek. 

Hal yang sama juga terlihat di SPBU 14.294.734 arah Bandara Hang Nadim yang stok solar dan premiumnya habis. Pengelola SPBU memasang papan di pintu masuk bertuliskan solar habis dan premium dalam masa pengantaran.

Sementara itu, kondisi sedikit berbeda terlihat di SPBU 14.294.721 samping Kurnia Djaya Alam yang sedang terlihat melakukan pengisian premium dan solar. Adanya pengisian solar di SPBU itu membuat puluhan truk yang menunggu pengisian terpaksa mengantri sekitar 200 meter hingga ke luar area SPBU.

Kelangkaan premium juga terjadi di kawasan Batuaji. Tiga SPBU, masing-masing Tembesi, Genta III dan Simpang Base Camp mengalami kekosongan premium.

Mukhlisin, pengawas SPBU Tembesi mengatakan kelangkaan BBM terjadi akibat suplai dari Pertamina selalu tidak sesuai dengan permintaan. 

"Pertamina hanya menyuplai 160 ton premium per pekan, padahal kebutuhan per harinya minimal mencapai 25 ton. Sehingga pada hari Minggu kita kelabakan karena stok premium sudah habis," kata Muchlisin kepada batamtoday.

Meski kelangkaan BBM menjadikan Batam menyandang status darurat, namun hingga kini tak satupun petinggi Pertamina di Batam maupun Kepri selaku pihak pemilik otoritas di bidang distribusi minyak dan gas yang memberikan keterangan. 

Ahmad Hijazi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam menilai lelangkaan BBM yang terjadi di Batam belakangan ini juga sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan.

"Apapun bentuknya, kalau ada antrian dalam pelayanan publik, termasuk pengadaan BBM, sudah pasti menimbulkan keresahan masyarakat dan dunia usaha," kata dia.