Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wahh.. Warga Jepang Semakin Frustasi Cari Pasangan Hidup
Oleh : Redaksi
Jum'at | 09-12-2016 | 12:14 WIB
Menikah1.jpg Honda-Batam

Warga Jepang Semakin Frustasi Cari Pasangan Hidup. (Foto: Ilustrasi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Jepang tampaknya semakin putus asa mencari pasangan hidup. Faktanya, survei terbaru yang dilakukan pemerintah Jepang menemukan bahwa sekitar 69 persen pria dan 59 persen wanita hidup melajang.

 

Hal itu berimbas pada rendahnya angka pertumbuhan penduduk di Jepang. Selama lima tahun terakhir, hanya ada 8,4 bayi yang lahir untuk setiap 1000 orang. Artinya, angka kelahiran bayi di Jepang hanya sekitar 0,84 persen.

Tidak hanya itu, jumlah populasi Jepang pun terus merosot. Diperkirakan, pada 2060, populasi Jepang akan ‘habis’ hingga 30 persen atau menjadi 87 juta jiwa, dari jumlahnya sekarang sebesar 127 juta jiwa.

Melansir Independent, survei yang diselenggarakan Institut Nasional untuk Riset Populasi dan Keamanan Sosial di Jepang, melaporkan rendahnya angka kelahiran tersebut, bukan disebabkan warga yang tidak ingin punya anak.

"Sebanyak 80 persen warga Jepang ingin menikah, namun mereka tidak punya pasangan," tulis penelitian tersebut.

Tidak hanya itu, keputusasaan itu menyebabkan banyak warga Jepang yang akhirnya memutuskan menikahi teman sendiri. Bahkan hal itu kini dianggap tren baru.

Warga Jepang menyebut tren tersebut dengan nama "Kousai zero Nichiko" atau pernikahan tanpa romansa.

Salah satu pelaku tren tersebut secara gamblang menuliskan pengalamannya di laman Matome Naver. Dia berbagi kisah keputusasaan menemukan pasangan, hingga akhirnya memutuskan menikahi temannya selama 10 tahun. Keputusan itu diambil hanya dalam waktu satu bulan.

Hal serupa terjadi pada aktris Jepang, Maki Horikita, yang menikahi koleganya Koji Yamamoto pada 2015.

Sebelumnya, majalah gaya hidup Jepang, Joshi Spa! membahas tentang tingginya tingkat frustasi warga Jepang dalam mencari jodoh, yang berujung pada tindakan bunuh diri.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha