Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siaran Radio Swasta Menghilang dari Udara Batam
Oleh : Dodo
Jum'at | 16-09-2011 | 12:10 WIB
kuburan-300x225.jpg Honda-Batam

Studio siaran Seila FM Batam, siaran radio ini juga turut menghilang dari udara beberapa hari ini.

BATAM, batamtoday - Siaran sejumlah radio swasta di Batam menghilang sejak beberapa hari ini dan hanya tinggal dua stasiun radio yang masih mengudara. Warga menduga hilangnya siaran sejumlah radio swasta ini merupakan buntut dari pembredelan Radio Erabaru beberapa hari lalu.

"Ada apa ini, kok nggak ada siaran radio," kata Susana, warga Bengkong kepada batamtoday, Jumat (16/9/2011).

Susana mengatakan sebagai ibu rumah tangga, salah satu hiburan yang akrab di telinganya adalah radio. Dia mengaku merupakan penggemar berat dua stasiun radio di Batam yakni Batam FM dan Kei FM.

Menurutnya hilangnya siaran dua stasiun radio itu sudah sejak Rabu (14/9/2011) siang dan hal ini sangat mengusik kenyamanannnya. Dia mengaku tidak tahu apa yang menjadi penyebab siaran radio tiba-tiba sirna dari udara Batam.

"Biasanya saya jaga anak sambil dengerin radio, karena kalau sambil nonton TV biasanya konsentrasi terhadap anak cepat beralih," ujarnya.

Sementara itu, Sutan Marajo, perantau asal Sumatera Barat yang tinggal di Batam Center juga menyatakan hal yang sama. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai salesman ini mengandalkan radio sebagai salah satu hiburan yang mengiringi dirinya saat bekerja.

"Saya dengar radio menggunakan telepon genggam, tapi sudah dua hari ini saya tidak bisa mendengarkan Radio Discovery Minang yang saya gunakan sebagai pengobat rindu kampung halaman," ujarnya.

Saat ditanya penyebab hilangnya siaran sejumlah radio swasta, Sutan mengaku tidak tahu persis. Namun dia menduga hal ini merupakan rentetan dari peristiwa pembredelan Radio Erabaru yang dia ketahui setelah membaca koran.

Pantauan batamtoday, sejumlah stasiun radio swasta di Batam memang menghentikan siarannya. Namun terdapat dua stasiun radio yang masih mengudara yakni Sing FM dan Radio Republik Indonesia Batam.

"Saya berharap siaran radio di Batam supaya pulih kembali dan dapat mengibur rakyat kecil seperti saya," ujar Tarno, penghuni kawasan rumah liar Baloi Kebun.