Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Pembunuhan Putri Mega Umboh

Nurdin dan Suprianto Ikut Jalani Rekonstruksi
Oleh : Hendra Zaimi/Ali/Dodo
Kamis | 08-09-2011 | 12:45 WIB
rekonstruksi-mobil.gif Honda-Batam

Adegan membingungkan saat Ujang yang mengemudikan mobil digantikan oleh Mindo Tampubolon di depan pintu utama perumahan. (Foto: ALi)

BATAM, batamtoday - Nurdin Harahap dan Suprianto, dua mantan sekuriti Perumahan Anggrek Mas III juga terlihat mengikuti jalannya proses rekonstruksi pembunuhan Putri Mega Umboh, Kamis (8/9/2011).

Mereka tampak dalam sebuah adegan saat tersangka Rosma keluar dari rumah milik AKBP Mindo Tampubolon dan memanggil Suprianto yang saat itu berjaga di Pos Sekuriti II bersama Nurdin untuk dimintai tolong membelikan pulsa.

Suprianto kemudian menerima uang Rp50 ribu dengan posisi membelakangi rumah Mindo, sedangkan Nurdin tetap berjaga di pos sekuriti.

Sebelumnya, juga terdapat adegan seorang perempuan, yang diperankan oleh Polwan dengan menggunakan tutup muka, tampak mendatangi rumah itu. Perempuan itu kemudian mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Rosma lalu masuk ke dalam rumah.

Diduga, perempuan ini merupakan warga keturunan yang sempat disebut-sebut muncul usai eksekusi dilakukan terhadap Putri dan sempat melihat mayat istri Mindo itu.

Perempuan itu kemudian pergi meninggalkan rumah itu dan diikuti oleh Ujang yang kemudian memasuki mobil Nissan X-Trail BP 24 PM melalui pintu sebelah kiri dan kemudian mengendalikan kemudi.

Sebelum berangkat, Rosma terlihat membawa dua tas kecil lalu kembali masuk dan keluar menuju mobil membawa tas merah. Rosma masuk kembali menjemput Keisya, anak Mindo, sementara posisi Ujang tetap berada di stir.

Adegan selanjutnya adalah Ujang membawa mobil tersebut ke Punggur, tempat ditemukannya mayat Putri. Namun anehnya, saat sampai di gerbang utama Perumahan Anggrek Mas I, justru terlihat adegan kemudi diambilalih oleh sosok yang memerankan Mindo dan Ujang terlihat menjalani adegan menunggu di bawah pohon palem, sekitar 10 meter dari pos sekuriti utama.

Adegan ini menjadi terputus, lantaran di dalam BAP yang diakui oleh Ujang, dirinyalah yang membawa mobil milik Mindo hingga ke Punggur.

Proses rekonstruksi kemudian diarahkan ke SPBU Simpang Kabil, tempat Ujang sempat mengisi bahan bakar dan mengambil sejumlah uang dari ATM milik Putri Mega Umboh.

Ujang dibawa menuju ke SPBU itu menggunakan minibus Kia Travello BP 1908 DA dibawah pengawalan ketat laksana seorang teroris kelas satu.