Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Temuan TKI Mengonsumsi Makanan Basi

Dinsos Batam Dinilai Tak Manusiawi
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Sabtu | 03-09-2011 | 12:09 WIB
Udin.gif Honda-Batam

Udin P. Sihaloho, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday - Temuan adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dititipkan di penampungan Dinas Sosial Kota Batam dengan diberi asupan makanan yang sudah basi dinilai sebuah perlakuan tidak manusiawi oleh institusi tersebut kepada para pahlawan devisa itu.

"Tidak manusiawi, (TKI, red.) itu manusia. Binatang saja kita beri makan minimal dua kali sehari. Benar-benar Dinsos Batam sangat mengecawakan," kata Udin P. Sihaloho, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam kepada batamtoday, Sabtu, 3 September 2011.

Udin mengatakan dirinya tidak bisa memahami alasan Dinsos Batam hanya memberi jatah makan para TKI yang ditampung di penampungan dengan satu kali makan saja karena katering tengah libur Lebaran.

Padahal Dinsos Batam telah diberikan anggaran untuk mengadakan makanan bagi TKI itu sebesar Rp7 ribu untuk satu kali makan dengan jatah dua kali makan per hari.

Udin juga menyebutkan, sebelum temuan kasus makanan basi bagi para TKI, Dinsos Batam juga pernah diketahui menyimpan makanan kemasan kadaluwarsa sebagai cadangan pangan yang akan diberikan pada saat bencana.

"Kalau kinerja Dinsos tetap seperti itu, kita akan review alokasi anggaran dalam APBD Perubahan 2011 nanti," tegas Udin.

Udin menegaskan Komisi IV DPRD Kota Batam akan segera memanggil M. Syahir bersama dengan jajaran Dinas Sosial Kota Batam untuk memberikan keterangan terkait temuan memalukan ini.

Selain itu, Udin juga menilai seharusnya Wali Kota Batam harus bisa bersikap dengan kinerja anak buahnya di lingkungan SKPD yang banyak tak beres.

Sementara itu, M. Yunus, yang juga anggota Komisi IV DPRD Kota Batam saat mengunjungi penampungan TKI Dinsos Batam kepada para TKI berjanji akan melakukan pengawasan lebih intensif terhadap dinas yang dikepalai M. Syahir itu.

"Ke depan jangan sampai seperti ini," kata Yunus.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan TKI yang dideportasi dari Malaysia dan ditempatkan di penampungan Dinas Sosial Kota Batam mengeluh karena diberi jatah makanan basi dengan frekuensi sekali makan per hari pada Jumat, kemarin.

Sangat ironis, di saat suasana Lebaran, para pemangku kebijakan seolah berlomba mengonsumsi makanan yang enak, namun para TKI justru berkutat dengan makanan basi demi mempertahankan hidup.