Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jatah Makan Hanya Sekali Sehari

TKI di Penampungan Dinsos Batam Diberi Makanan Basi
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 02-09-2011 | 17:54 WIB
shelter_dinas_sosial.gif Honda-Batam

Para TKI yang ditampung di penampungan Dinas Sosial Kota Batam. Mereka hanya diberi makanan basi dengan jatah sekali sehari. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday - Sangat miris mendengar pengakuan para TKI deportasi dari Malaysia yang ditampung di penampungan Dinas Sosial (Dinsos) Batam. Mereka diperlakukan tidak selayaknya sebagai manusia. Mereka hanya diberikan makan sekali sehari, itupun dengan makanan yang tidak layak. Bahkan, mereka pernah diberi makanan yang sudah basi.

Dari sebanyak 40 orang TKI dideportasi pada tanggal 26 Agustus 2011 lalu yang ditampung di penampungan Dinsos Batam di Sekupang, tinggal 22 orang dewasa dan empat bayi karena sebagian telah dijemput oleh keluarga.

Pengakuan dari salah satu TKI, Jarni, menyebutkan kalau mereka merasa sangat menderita selama berada di Shelter penampungan Dinsos Batam. Setiap hari mereka diberikan makanan yang tidak layak, mereka hanya dikasih nasi sekali dalam sehari dengan lauk terong dan kacang panjang.

"Menunya tiap hari sejak, di sini, itu-itu saja. Kita masak sendiri, karena tidak ada bumbu terpaksa hanya kita rebus saja, begitu tiap hari," keluhnya kepada batamtoday pada Jumat, 2 September 2011.

Bahkan, mereka pernah diberikan lauk tempe mentah yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi lagi, karena takut sakit, maka tidak dimasak dan beli sendiri.

"Kemarin kami diberi tempe yang sudah busuk, gimana mau memasaknya," tutur Jarni, mantan TKI asal Jawa Timur tersebut.

Hal senada dikatakan oleh Hasti yang mengungkapkan mereka merasa tidak mendapatkan makanan yang layak, padahal mereka sudah berada di negara sendiri. Tidak menyangka diperlakukan dengan tidak manusiawi. Apalagi, ada juga anak kecil yang seharusnya mendapatkan makanan ekstra seperti bubur atau susu.

"Bahkan ada teman yang sakit demam tidak pernah diobati sampai sekarang. Makanannya itu sangat tidak layak, tidak manusiawi sekali, tiap hari hanya sekali makan dan menunya terpaksa kita rebus saja karena tidak ada bumbu," terang Hasti.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Batam, Muhammad Syahir berdalih bahwa makanan yang telah diberikan sudah sesuai dengan prosedur dari Kementerian Sosial. Mereka mendapatkan makanan dua kali sehari, dengan asumsi sekali makanan dengan nominal Rp7 ribu.

"Berarti sehari masing-masing dapat uang belanja Rp14 ribu," katanya.

Ketika ditanya tentang pengakuan dari para TKi, Syahir mengatakan bahwa biasanya para TKI mendapatkan makanan dari kantin, namun karena masa puasa dan Lebaran terpaksa masak sendiri.

"Tapi menunya akan kita tambahi sampai hari Senin, setelah itu baru makan di kantin," ujar Syahir.