Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pernyataan Sikap KEKAL

Copot Kapolda Kepri, Pecat Kombes Wibowo
Oleh : Dodo
Senin | 29-08-2011 | 12:52 WIB
Pieter_Pureklolong.JPG Honda-Batam

Pieter P. Pureklolong, Sekretaris Kerukunan Keluarga Lembata (KEKAL) Batam. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday -Kerukunan Keluarga Lembata (KEKAL) Kota Batam menyerukan pencopotan Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen (Pol) Raden Budi Winarso dan Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes (Pol) Wibowo, karena dinilai tidak bertanggungjawab secara komando dalam kasus penganiayaan terhadap tujuh sekuriti yang trseret dalam pusaran kasus pembunuhan Putri Mega Umboh.

Peryataan tegas tersebut diungkapkan Pieter P. Pureklolong, Sekretaris KEKAL Kota Batam, kepada batamtoday, Senin, 29 Agustus 2011.

"Kami sangat kecewa terhadap Kombes Wibowo atas pernyataannya yang menyebutkan penganiayaan itu bukan tanggungjawab institusi Polda Kepri melainkan tanggungjawab oknum penyidik," ungkap Peter.

Pieter menilai, pernyataan Kombes Wibowo tersebut bukan pernyataan seorang pemimpin yang bertanggungjawab dan lebih mengutamakan kepentingan Kapolda Kepri untuk mendorong para sekuriti menerima uang sagu hati, yang disodorkan orang nomor satu di Polda Kepri itu.

Terkait dengan uang sagu hati, Pieter menambahkan, pihaknya tidak dalam posisi menyikapi uang yang ditawarkan, karena Kekal memperjuangkan hal yang lebih besar dan bernilai dari sekedar uang yaitu keadilan dan kebenaran. Sehingga Kekal menyerakah keputusannya kepada ketiga security itu untuk mengambilnya atau tidak.

"Kami tidak mendorong (soal uang sagu hati, red.) itu. Sedangkan atas pernyataan Kombes Wibowo, Kekal menilai ini adalah sikap tidak bertanggungjawab dari pimpinan Reskrimmum yang mencucitangan atas perlakuan anggotanya," tegas Pieter.

Pieter juga menilai, dalam perkembangan kasus ini nantinya mereka yang berpangkat rendah saja yang akan menjadi korban, dan hal ini sebuah rekayasa baru.

"Kalau demikian, kami boleh dong mencari oknum-oknum tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban langsung kepada kami. Oknum-oknum penyidik itu melekat pada institusi polisi yang mereka punya. Masa, tidak ada komando penangkapan dan penyidikan? Yang benar saja," kata Pieter sinis.

Terhadap rekayasa ini, Pieter mengeaskan, Kekal akan melawan dengan cara mempraperadilkan Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso dan Direktur Reskrimum Kombes Wibowo. Kekal juga menegaskan kepada ketiga security yang mereka bela untuk tidak melapor lagi (dalam hal wajib lapor) ke Polda Kepri.

"Kami tidak melawan instusi melainkan polisi yang tidak becus, pimpinan polisi yang tidak bertanggungjawab menangani keamanan masyarakat," tukas Pieter.

Menurutnya, tugas polisi mestinya membuat masyarakat merasa aman, bukan tertekan, tertindas dan menganiaya.

"Sebagai konsekuensinya Kapolda Brigjen Raden Budi Winarso harus dicopot, dan Kombes Wibowo harus dipecat dari tugas dan tanggungjawabnya karena secara keji dan tidak bertanggungjawab melibatkan sekuriti yang tidak bersalah ke dalam kasus pembunuhan istri seorang AKBP," pungkas Pieter.