Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Tanjungpinang Teken MoU dengan Bank Indonesia
Oleh : Roland Aritonang
Rabu | 18-05-2016 | 13:50 WIB
lis-mou-bi.jpg Honda-Batam

Jabat tangan Lis Darmansyah dengan Gusti Raizal Eka Putra selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri usai penandatangan MoU. (Foto: Humas Pemko Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bank Indonesia perwakilan wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (17/5/2016) kemarin.

Pada kesempatan itu Wali Kota Lis Darmansyah menjelaskan Kota Tanjungpinang bukanlah kota aliansi perindustrian atau pertanian bersekala besar, akan tetapi merupakan kota yang bergerak dalam sektor perdagangan sejak zaman dulunya.

Tetapi sambung Lis bukan berarti Kota Tanjungpinang tidak mampu mengendalikan sektor pertanian berskala kecil, dan nantinya sektor pertanian berskala kecil ini juga akan dapat menggerakan sektor perekonomian di ibukota Provinsi Kepri itu.

"Sebagai pengukuran dalam perhitungan inflasi, Pergerakan ekonomi Kota Tanjungpinang sejak tahun 2015 itu sudah cukup baik, angka dari inflasi tersebut memang tidak begitu besar hanya sekitar 2,42 persen lebih rendah dari basis inflasi nasional sebesar 4 persen," jelas Lis.

Lis mengatakan Bank Indonesia dengan program-program kemasyarakatanya dengan Pemerintah kota Tanjungpinang dengan program kemasyarakatanya akan bersinergi dengan pelaku-pelaku usaha dalam menjaga stabilitas ekonomi Kota Tanjungpinang agar tidak meningkat tajam.

Untuk itu sambung Lis ada beberapa program yang akan dicanangkan Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang salah sautnya, tim inflasi daerah bersma Bank Indonesia telah melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta, dan mendapatkan hasil bahwa rentang kendali itu sangat berpengaruh pada kebutuhan Kota Tanjungpinang.

Lis juga mengatakan bersama dengan wakilnya, Syahrul dan Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Drs. Riono selau berdiskusi tentanng perspektif pada masalah-masalah perekonomian sebelum melakukan Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang disupport oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMINDA).

Lis juga menjelaskan bahwa Kota Tanjungpinang sangat berpengaruh bagi Provinsi Kepulauan Riau, pada saat dolar mengalami peningkatan maka peningkatan inflasi di Kota Tanjungpinang akan menjadi sangat terasa, dan juga bahan pokok di Kota Tanjungpinang masih tergolong tinggi yang disebabkan stok bahan-bahan pokok di Kota Tanjungpinang ini melalui banyak tahapan, hal ini juga selalu menjdi permsalahan bagi Kota Tanjungpinang.

Lis mengatakan pemerintah telah mengajak para stakeholder dan beberapa pelaku usaha bersama untuk berkoordinsasi dalam rangka untuk mengetahui titik-titik dari mana saja barang-barang yang ada di Kota Tanjungpinang ini berasal, agar nantinya distributor yang ada di Kota Tanjungpinang dapat memasok barang langsung dari pemasok pertama.

Expand