Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Yang Bermasalah Eropa & AS Bukan Indonesia

Jangan Salah Persepsi dengan Turunnya IHSG
Oleh : Sumantri/Dodo
Rabu | 24-08-2011 | 15:40 WIB
Marco_Poetra_Kawet.jpg Honda-Batam

Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Centre Indonesia Stock Exchange (IDX)

BATAM, batamtoday - Sepekan terakhir, salah satu indikator perekonomian Indonesia yaitu pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan fluktuasi yang sempat membuat sebagian pelaku usaha 'ketar-ketir' dengan koreksi tajam hingga 1,26%. IHSG yang sempat mencetak rekor tertingginya yaitu 4.100 pada medio pekan ketiga Juli 2011, secara perlahan menunjukkan pelemahan yang membuat sentimen negatif menyeruak di lantai bursa. Indeks sempat jatuh di level 3.700 dan berada diteritori negatif pada pekan kedua Agustus 2011.

Anjloknya IHSG dua pekan terakhir terakhir tersebut, ternyata menimbulkan persepsi yang salah di tengah-tengah masyarakat investor. IHSG jatuh bukan dikarenakan ekonomi Indonesia anjlok, melainkan bursa-bursa regional seperti Amerika, Eropa dan Jepang tengah jatuh.

"Ekonomi Indonesia itu tahan banting, sejak krisis ekonomi global tahun 2008 sampai sekarang, Ekonomi Indonesia justru semakin bagus, tak terpengaruh dengan permasalahan ekonomi Eropa maupun Amerika," ungkap Marco Poetra Kawet, Head of Capital Market Information Centre Indonesia Stock Exchange (IDX) atau yang lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia Batam, kepada batamtoday, Rabu 24 Agustus 2011.

Anjloknya IHSG dua minggu terakhir, dikarenakan bursa-bursa Eropa dan Amerika Jatuh, sehingga banyak yang berfikir bahwa bursa Indonesiapun ikut jatuh. Sejatinya, krisi di Eropa dan Amerika saling berkaitan, dimana banyak bank-bank di Amerika yang meminjamkan dananya di Eropa.

Sementara itu benua 'biru' (Eropa-red) sendiri saat ini sedang dalam masalah keuangan yang sangat parah. Akibatnya pengembalian dana ke bank Amerika macet.

Dialin pihak, Perekonomian Amerika sendiri mengalami drop karena tiga indikator yaitu inflasi Amerika yang naik 0,5% dari konsensus 0,2%, Klaim pengangguran mingguan Amerika mencapai 408.000 klaim/perminggu dari konsensus 400.000 klaim/perminggu.

Dan Indikator ketiga yaitu General Business Condition Index (Indeks Manufaktur Amerika secara general) mengalami penurunan, yaitu 3,2% di bulan Juli menjadi 30,7% pada pertengahan Agustus 2011.