Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Capai Rp41 Triliun, Investasi di FTZ Karimun Diklaim Meningkat
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 05-05-2016 | 12:38 WIB
nurdin-bp-karimun.jpg Honda-Batam

Pertemuan Plt Gubernur Kepri Nurdin Basirun dengan Ketua dan Anggota BP Kawasan FTZ Karimun.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Nilai investasi di kawasan perdagangan bebas yang dikelola Badan Pengusahaan FTZ Karimun diklaim meningkat dengan total investasi mencapai Rp41 triliun.

Sekretaris Badan Pengusaha Kawasan FTZ Karimun, Arif Fadillah mengatakan, hingga saat ini, total investasi yang masuk kawasan tersebut telah mencapai 41 triliun, dengan jumlah investor 56 perusahaan di kawasan FTZ dan 300 lebih investor lainnya di kawasan lain yang berada di Karimun.

"Ada peningkatan dari tahun ke tahun ‎dan investor yang masuk juga semakain banyak. Dan hal ini kedepan perlu terus didorong, dan atas dasar itu, kami tadi melakukan pertemuan dan rapat koordinasi dengan Plt. Gubernur," kata Arif, Rabu (4/5/2016).

Dalam pertemuan itu, Plt.Gubernur kata Arif, juga meminta seluruh pengurus BP Kawasan di daerah agar terus meningkatkan kinerja dalam mengundang investor untuk menanamkan investasinya, tak hanya di Karimun namun juga Bintan dan Tanjungpinang.

"Dengan evaluasi ini, juga akan dilanjutkan dengan pertemuan nantinya dengan Menteri Perekonomian sebagai Ketua Dewan Kawasan Nasional, untuk dapat juga mendorong perkembangan BP Kawasan Bintan, Karimun dan Tanjungpinang sebagaimana PBPB Batam," tambahnya.

"Demikian juga dalam sisi pendanaan dan struktur organisasi, perlu diminta persamaan agar keberadaan FTZ di Bintan, Karimun dan Tanjungpinang, nanatinya akan sama dengan Batam," sebutnya.

Selama ini, kata Arif Fadila, BP Kawasan Karimun, pengelolaanya terus dikembangkan, dalam memberikan kemudahaan pada investor agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dengan berdiri sendirinya BP Batam, tambah dia, FTZ Bintan dan Karimun juga perlu dikembangkan dan didiskusikan dengan Menteri Perekonomian mengenai perkembangannya.

"Selain dengan masalah pendanaan BP Kawasan juga akan dibicarakan mengenai struktur organisasi dan SDM kepada Menko Perekonomian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara," kata dia.

Disinggung mengenai setuju tidaknya kalau diambilalih oleh Pusat sebagaimana BP Batam, Arif menimpali, kalau hal itu tidak ada masalah, yang penting akan dapat meningkatakan investasi dan kinerja BP Kawasan tersebut kedepan.

"Walaupun nanti akan disatukan tetapi di bawah kendali Pusat maupun daerah tidak ada masalah, yang jelas tujuannya adalah untuk perkembangan dan kemajuan Investasi di kawasan PB yang ada di Kepri. Selain itu keberadaan BP Ini juga perlu diperjelas oleh Pusat, hingga keberadaanya benar-benar dapat bermanfaat," sebutnya.

‎Seperti BP Kawasan Karimun, Tambah Arif, selama ini kemudahaan investasi yang ditawarkan, banyak diminati sejumlah investor, khususnya yang dulu di Batam, saat ini banyak yang datang dan menanamkan investasinya di Karimun.

"Bahkan saat ini, justru FTZ di BP Kawasan Karimun mengalami kekurangan lahan. Kami juga menginginkan agar seluruh Karimun dan sejumlah pulau lainnya, dapat dikembangkan menjadi FTZ dari duapertiga wilayah Karimun yang sebelumnya," ujarnya.

Sejumlah pulau yang sangat memungkinkan sebagai daerah FTZ di Karimun dikatakan Arif , adalah Pulau Paret dan Pulau Kundur yang akan diusulkan dalam pengembangan kawasan FTZ, untuk memberikan kesempatan dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

"Dengan pemberian kemudahan dan jemput bola pada investor di luar negeri, peluang investasi di sejumlah kawasan pulau di Karimun ini, seperti investasi usaha galangan kapal dan garmen masih sangat memungkinkan. Apalagi, Pulau Kundur dan Pulau Paret, letaknya sangat strategis dan dekat dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia, sehingga sangat berpeluang dalam penanaman investasi dan harus dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," Pungkasnya.

Editor: Dodo