Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setelah Dua Sekuriti Cabut Kuasa, Sutan Diteror
Oleh : sn
Kamis | 18-08-2011 | 19:09 WIB
sutan1.jpg Honda-Batam

Sutan J Siregar

BATAM, batamtoday - Sutan J Siregar mendapat SMS dari orang tak dikenal. Bunyi SMS-nya berbau teror. "Lakukan kerja profesional, jangan jadi provokator dan jangan jadi penghasut," begitulah antara lain isi SMS tersebut.

Sebagaimana diketahui, Sutan J Siregar adalah kuasa hukum dua sekuriti Nurdin dan Suprianto. Dialah orang yang mendampingi melakukan pembelaan terhadap tersangka pembunuh Putri Mega Umboh itu, hingga kemudian penahanan Nurdin dan Suprianto ditangguhkan.

Tak cukup sampai di situ, Sutan juga mencari keadilan atas perlakuan oknum polisi Polda Kepri yang menganiaya sukiriti, kliennya itu.
 
Namun, setelah cukup jauh mencari keadilan, di antaranya Sutan melaporkan perlakuan polisi yang menganiaya Nurdin dan Suprianto, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), kedua klien
Sutan malah mencabut kuasa. Nurdin mencabut terlebih dahulu, lalu Suprianto menyusul pada Rabu malam 17 Agustus 2011.

Ketika Sutan sendirian ditinggal para kliennya, muncullah teror SMS yang membuatnya agak gelisah. Berikut bunyi SMS dari nomor 0821716998XX yang dikirim ke handphone Sutan pada Kamis 18 Agustus 2011 pukul 10.10 WIB:

"Sutan Siregar dan AKP Filmansyah. Kalian berdua jangan jadi provokator. Kalian berdua sudah terdeteksi. Lakukan kerjaan yang profesional (pengacara laks sebagai pengacara jgn jd penghasut, provokator. Untuk AKP Filmansyah Anda selaku polisi laks tugas pelisi yg profesional jgn jd penghasut provokator situasi. Klo ada kerjaan sampingan yg legal jgn ilegal seperti jasa scurity mu skrang. Kamu mlawan institusi bhya kamu. Contoh sdh ada (Susno Duadji). Intinya kalian berdua Sutan Siregar & AKP Filmansyah jgn sampai kalian berdua jd tersangka atas ulah2 hasutanmu. Ati2 kalian berdua jgn membabi buta kalian brdua memprovokasi situasi."

Menanggapi hal itu, Sutan tak mengerti apa maksudnya. "Apakah itu teror? Tapi itu hal yang lumrah, hal biasa, tapi kok tidak gentelment. Saya tak mengerti, ditujukan ke kasus mana?" kata Sutan kepada batamtoday, melalui sambungan telepon, Kamis petang 18 Agustus 2011.

Sutan sudah mencoba telepon balik ke nomor telepon yang mengirim SMS teror itu, namun tak diangkatnya.

Sementara itu, menyangkut isi SMS, Sutan juga tak mengerti dengan disebut-sebutnya nama AKP Filmansyah. "Saya tak kenal Filmansyah. Yang saya kenal AKP Elmansyah. Tapi mungkin maksudnya Elmansyah," ucap Sutan.