Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Ingatkan Waspadai Virus Zika
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 03-02-2016 | 08:50 WIB
BITACORA-ZIKA-2.jpg Honda-Batam
Nyamuk penyebar virus zika. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Menindaklanjuti himbauan Kementeriaan Kesehatan RI,  Penjabat Gubernur Kepri, Nuryanto dan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Djejep Yudiayana meminta masyarakat Kepri agar mewaspadai penularan virus zika, melalaui gigitan nyamuk aides agyptes. 

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri dan Dinas Kesehatan juga menghimbau, agar masyarakat dapat turut aktif melakukan pencegahan kemungkinan tertularnya virus zika dengan menghindari gigitan nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M serta ikut melakukan pengawasan jentik nyamuk dan meningkatkan daya tahun tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat.

Selain meminta analisis ada tidaknya kasus yang terjadi di Kepri, Nuryanto menyatakan, akan mengeluarkan surat edaran melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kepada Kabupaten/kota untuk secara serentak dan lebih intens melakukan Pemberantasan Nyamuk, melakukan Fogging, serta pencariaan dan pembunuhan pada jentik-jentik nyamuk.

"Nanti akan saya minta laporan dulu dari Kepala dinas Kesehatan, lalau membuat rencana aksi, pencegahaan, dengan pelaksanaan fogging serta kegiatan lainya," ujar Nuryanto. 

Selain itu, Nuryanto juga meminta, agar masyarakat Kepri, dapat lebih waspada atas isu virus zika yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini. 

"Nanti dinas kesehatan akan kita minta, memberikan penjelasan dan sosialisasi, atas dampak, dan pelaksanaan pencegahanya," ujar Nyryanto lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Djejep Yudiana mengatakan, untuk mengklarifikasi rumor kematiaan Inka Wardhana yang diisukan akibat virus zika, dinyatakan tidak benar. Hal itu sesuai dengan klarifikasi dan pernyataan Kementeriaan Kesehatan-RI. 

"Sejak 2016, belum ada virus zika yang masuk ke Indonesia, dan Kementerian Kesehatan mengonfirmasi penyebab kematian almarhum Inka, bukan disebabkan oleh  virus zika," ujar Djejep.

Sebagaimana diketahui, kata Djejep, pelaksanaan pemeriksaan virus zika. Hanya bisa dilakukan di laboratorium tertentu, seperti di Balitbangkes Kementeriaan Kesehatan, dan Lembaga Biomolekuler Ejikma dan sepanjang tahun 2016 belum ada laporan hasil konfirmasi virus zika dari kedua laboratorium tersebut.

Virus zika, kata Djejep, berdasarkan penelitian,  pernah ditemukan pada nyamuk aedes aegypti di Jambi (2015) lalu. Tetapi hingga saat ini konfirmasi pemeriksaan virus Zika ini belum ada dilaporkan. 

"Atas dasar itu, selain memberikan penjelasan berupa sosialisasi, kita juga meminta seluruh masyaralt agar waspada, dan hendaknya melakukan pencegahan, terhadap nyamuk aides agyptes," pungkasnya. 

Editor: Dardani