Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Transplantasi Pankreas Pertama di Dunia Terjadi di Inggris
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-01-2016 | 10:33 WIB
pancreas_human by bbc.jpg Honda-Batam
Ilustrasi gambar pankreas manusia. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, London - Seorang perempuan Inggris menjadi penerima transplantasi pankreas pertama di dunia setelah bertahun-tahun mengidap penyakit diabetes tipe-1.

Sue York, yang mengalami diabetes tipe-1 sejak berusia tujuh tahun, akan kejang-kejang dan muntah apabila menyuntikkan insulin pada tubuhnya. Reaksi itu timbul karena York ternyata fobia terhadap jarum suntik.

Fobia perempuan berusia 55 tahun itu makin bertambah ketika badan pemberi izin berkendara di Inggris mengharuskan pengemudi yang mengidap diabetes untuk memeriksa kadar glukosa pada tubuh sebelum menyetir dan sekali setiap dua jam di belakang kemudi. Ini artinya York harus menusuk kulitnya secara berkala. “Terlalu banyak jarum, terlalu banyak invasi ke daging,” katanya.

York kemudian memutuskan untuk berhenti mengemudi. Namun, tubuhnya terlalu lemah untuk berjalan jauh sehingga dia terpaksa ‘terkurung’ di dalam rumah.

Dia telah mencoba hipnoterapi dan terapi mengubah perilaku kognitif agar fobia terhadap jarum bisa hilang. Namun, upaya itu tidak berhasil.

York lalu mengajukan diri sebagai calon pasien transplantasi pankreas. Hal itu memerlukan waktu dua tahun karena York harus menjelaskan mengapa dirinya pantas diberikan pankreas pengganti mengingat ginjalnya tidak mengalami komplikasi. 

Penjelasan York bahwa fobianya terhadap jarum sangat parah sehingga dirinya sulit menyuntikkan insulin akhirnya diterima. Kini, York telah menjalani operasi transplantasi di Manchester Royal Infirmary.

“Saya tidak lagi harus berjuang saat menaiki tangga dan terengah-engah ketika berjalan melawan angin. Kulit saya tidak lagi kuning atau abu-abu. Saya harus mencari kacamata baru karena penglihatan saya membaik,” kata York.

York mengaku fobia terhadap jarum sebenarnya dialami sejumlah pengidap diabetes jangka panjang. Karena itu, dia bersyukur dirinya bisa menerima pankreas pengganti.

“Saya tidak tahu siapa yang telah mendonorkan pankreasnya pada saya. Namun, saya berterima kasih kepadanya dan keluarganya dari lubuk hati yang terdalam,” ujarnya. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani