Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penderita Diabetes Rentan Gagal Ginjal
Oleh : rmoc/ocep
Senin | 08-08-2011 | 13:10 WIB

JAKARTA, batamtoday - Sekitar 20--30% pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa menderita nefropati diabetik alias kebocoran ginjal. Gejala nefropati diabetik baru terasa setelah ginjal penderita rusak parah.

Tingkat kebocoran ginjal akibat diabetes cukup tinggi sebesar 20--30% persen. Karena itu, Empat pilar penatalaksanaan diabetes mellitus (DM) yang perlu dilakukan, yaitu edukasi, nutrisi, aktivitas fisik dan pengobatan.

"Tindakan tersebut sebaiknya dilaksanakan guna mencegah kebocoran ginjal," kala dr Budiman Damiowidjojo di sela seminar "Menghindari Kerusakan Ginjal Pada Pasien Diabetes Mellitus" di Jakarta, belum lama ini. Spesialis penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit dalam FK.-UI ini mengemukakan, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, dan kadar lemak dalam tubuh sebaiknya rutin dilakukan guna mencegah penurunan fungsi ginjal

Dijelaskan, penyakit ginjal diabetik adalah gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan fungsipenyaringan, pembuangan dan hormonal ginjal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan rangsangan pembuatan sel darah merah di sumsum tulang menurun sehingga terjadi gejala anemia pada ginjal berupa kebocoran selaput penyaring darah di ginjal yang mengakibatkan gangguan pengeluaran racun," terangnya.

Akibatnya, lanjut dr Budiman, racun itu tertimbun dalam darah dan menimbulkan risiko kematian. Karena itu, penderita perlu cuci darah (hemodiulisisi) untuk membuang zat-zat racun yang menumpuk. Beberapa gejala penumpukan racun, antara lain, sulit tidur, selera makan berkurang, sakit perut, lesu dan sulit berkonsentrasi. Deteksi dini yang dianjurkan adalah mengukur kadar protein dalam urine.