Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Capres AS Getol Kampanye di Medsos
Oleh : Redaksi
Selasa | 19-01-2016 | 09:15 WIB
medsos_by_voa.jpg Honda-Batam
Media sosial yang dipilih para calon presiden. (Foto: VOA)

BATAMTODAY.COM, Washington DC - Media sosial berperan besar dalam pemilu Presiden AS. Sejak masa kampanye pertama Presiden Obama, media sosial jadi alat menggalang pemilih dan memenangkan kampanye dan kini juga digunakan para kandidat Presiden Amerika.


Dalam pertemuan organisasi media nasional di Pusat Media Asing di Washington DC hari Rabu 01/13/2016, dua pakar media sosial yang sebelumnya terlibat dalam kampanye politisi Amerika mengatakan semua kandidat Presiden Amerika selama dekade terakhir menggunakan media sosial sebagai alat untuk memenangkan kampanye mereka.

Mindy Finn pendiri organisasi Empowered Woman yang sebelumnya terlibat dalam kampanye dan tim penasehat komunikasi sejumlah politisi Amerika mengatakan ada tiga hal yang dianggap penting mengenai peran sosial media dalam pemilu di Amerika.

Mindy Finn mengatakan ketiga hal itu adalah peningkatan penggunaan sosial media dari perspektif pemilih, bagaimana kandidat dan kampanye menggunakan sosial media dan bagaimana dampaknya dalam proses pemilu dengan cara-cara yang dramatis.

Finn juga mengatakan penggunaaan media sosial dalam kampanye pemilu Amerika kali ini masih lamban jika dibandingkan dengan pesatnya revolusi media meskipun ada kandidat yang gencar menggunakan multi platform. Inikarena para kandidat lebih mementingkan mengontrol pesan-pesan yang mereka ingin sampaikan dan menciptakan serta menjaga citra mereka terkait masalah-masalah yang kontroversial.

Ia mencontohkan Jeb Bush yang memahami peran media sosial tapi tidak menggunakannya, sebaliknya dengan Donald Trump yang dikatakannya pakar dalam memanipulasi media sosial, twitter dan membuat kontroversi, sehingga semua media menyorotinya dan laporan-laporan berita tentangnya akan mendominiasi selama 24 jam berikutnya.

Pakar lainnya Joe Rospars, pendiri dan pimpinan Blue State Digital mengatakan penggunaan sosial media saat dalam kampanye dan pemilu kali ini meningkat dari era pemilu Presiden Obama.

"Kini bukan hanya sekedar menjangkau orang lewat media sosial tapi juga mengerahkan pendukung mereka untuk berkampanye dan datang ke perwakilan kampanye mereka untuk menggalang pemilih lewat telepon atau datang dari rumah ke rumah," kata Rospars.

Rospar juga mengatakan dengan kemajuan media sosial sekarang ini yang sudah jauh berkembang dari sepuluh tahun terakhir, kandidat juga bisa memanfaatkan teknologi yang memungkinkan mereka menyampaikan secara live pesan-pesan atau kampanye mereka kepada pemilih yang kini telah bergeser kea rah generasi yang menggunakan sosial media sebagai sumber berita utama. (Sumber: VOA Indonesia)

Editor: Dardani