Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Belanda Promosikan Wayang Indonesia
Oleh : Magid
Selasa | 21-12-2010 | 13:24 WIB

Belanda, batamtoday - Seni Wayang semakin diminati  di luar negeri. Adalah Ton van Oevelen, seorang pria Belanda yang tidak punya hubungan sama sekali dengan Indonesia, kepada sejumlah media di Belanda, Ia mengaku tergila-gila pada wayang. Sudah ada 400 wayang yang dikumpulkan olehnya. Tidak hanya itu, melalui website miliknya, http://www.wayangpop.nl, Ton van Oevelen, juga mulai mempromosikan seni wayang ke Dunia Internasional

"Sejak usia muda saya sudah tertarik dengan wayang. Setelahnya memang sempat berhenti menyukai wayang. Di tahun 1983 untuk pertama kalinya saya beli wayang sebanyak tiga buah. Yah untuk menghias rumah saya." tulis Ton Van Oevelen seperti dikutip batamtoday dari situs pribadinya, Selasa (21/12/2010).

Bak pepatah berkata, tak kenal maka tak sayang, begitu juga Ton Van Oevelen, perkenalan dengan seni Wayang itu membuatnya semakin tergila-gila dengan tokoh-tokoh pewayangan. Selain itu, ia juga gemar membaca buku soal wayang, untuk mengetahui figur-figur apa saja yang dimilikinya setelah memiliki sekitar 30  hingga 40 wayang. Cerita di balik wayang yang menyebabkan ketertarikan Ton van Oevelen. Untuk itu setiap ada kesempatan ke Indonesia, ia selalu meluangkan waktu untuk melihat segala pementasan wayang.

"Hingga kini, sudah ada 400 wayang yang saya koleksi," tulisnya dalam laman situs pribadinya.

Wayang-wayang koleksinya dibeli di pasar loak atau di pasar malam Belanda. Kalau Ton van Oevelen ke Indonesia saja ia menyusun daftar nama-nama figur yang diinginkannya. Kendati tergila-gila pada boneka wayang, Ton van Oevelen tidak berminat untuk menjadi dalang. Padahal, ia sudah sempat merencanakan untuk bertemu dengan dalang terkenal di Bandung yaitu dalang Asep. Sayangngya pada saat-saat terakhir pertemuan itu batal.

Sebagian koleksinya berasal dari Jawa Tengah dan Barat, namun ia juga punya boneka wayang dari Bali, dan wayang lainnya yang menunjukkan keislaman. Kendati demikian Ton van Oevelen yakin generasi muda di Indonesia juga akan mencintai wayang seperti dirinya.

Karena, menurutnya, seperti contoh terakhir ada pameran wayang di Belanda yang menampilkan figur lain seperti misalnya Batman. Dengan penyesuaian itu maka bukan tidak mungkin boneka wayang juga akan merangkul generasi muda Indonesia.