Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

HIV-AIDS di Batam Renggut 81 Jiwa pada 2015
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 06-01-2016 | 12:23 WIB
sri_rupiati_baru.jpg Honda-Batam
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, drg Sri Rupiati.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penderita HIV/AIDS di Batam terus menunjukkan tren peningkatan. Tercatat, pada 2015 ada 81 jiwa orang penderita yang tewas akibat virus dan penyakit mematikan.

"Jumlah penderita HIV/ADS mengalami peningkatan tahun 2015 dari tahun sebelumnya 2014 dengan jumlah penderita 639 orang dan 54 yang dinyatakan tewas," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, drg Sri Rupiati kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (6/1/2016)

Jika dilihat dari angka kematian penderita HIV/ADS mengalami peningkatan sebanyak 27 korban. Kondisi ini, sebutnya, sangat memprihatinkan.

Sementara jumlah penderita pada tahun ini sebanyak 885 jiwa, terdiri dari HIV sebanyak 634 dan yang sudah menyebar menjadi AIDS sebanyak 251 orang. Artinya jumlah ini meningkat 246 kasus dari tahun 2014 sebanyak 639.

Namun demikian jumlah itu akan terus mengalami peningkatan, mengingat, data yang masuk ke Dinkes itu terhitung dari Januari-September. Sementara Oktober-Desember belum dilaporkan oleh beberapa rumah sakit yang menangani termasuk Puskesmas, Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS).

"Data yang masuk saja baru 9 bulan. Jumlahnya itu sudah melebihi dari penderita dan korban meninggal pada tahun lalu. Kondisi ini sangat memperhatinkan," katanya.

Sri tidak bisa membayangkan para penderita HIV/ADS pada tahun ini 2016. Jika dihitung secara kumulatif , kasus ini sejak tahun 1992 hingga September 2015 tercatat sebanyak 4.170 kasus HIV, 1.781 AODS dan 649 meninggal dunia.

"Penderita tahun 2015 rata-rata itu masih di kalangan ibu rumah tangga dan anak balita. Itu terjadi karena penularan yang dilakukan seorang suami, sehingga turun menurun akan menular ketika berhubungan intim," pungkasnya.

Editor: Dodo