Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sejauh Ini, Karimun Bebas dari Penyakit yang Meresahkan Dunia
Oleh : Nursali
Selasa | 22-12-2015 | 17:25 WIB
IMG_20151222_170637.jpg Honda-Batam
Rapat kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, sejauh ini masih bebas dari penyakit yang meresahkan dunia, seperti Sars, Flu Burung, Ebola, Pes dan Cholera. Meskipun Kabupaten Maritim ini berada tepat di perbatasan yang langsung berhadapan dengan negara-negara tetangga.

Penegasan itu disampaikan Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun, Dr. R. Melda Indri Purnama. Ia mengatakan khusus di Kabupaten yang digelar dengan sebutan Bumi Berazam ini, pihaknya belum menemukan jenis-jenis penyakit yang menjadi perhatian dunia Internasional tersebut.

"Itu tadi ada rapat kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Tujuannya meningkatkan kewaspadaan kita, peran kita dalam kerjasama dipelabuhan maupun instansi lainnya, jika ada ditemukan penyakit yang telah ditemukan oleh WHO. Namun, Alhamdulillah sampai saat ini belum ada," katanya kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (22/12/2015) di ruang kerjanya.

Lebih jauh dijelaskan, rapat tersebut bertujuan untuk memperkaya pemahaman instansi terkait di seputar pelabuhan, dalam mengantisipasi kemungkinan, yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Ia juga mengatakan pihaknya akan rutin melakukan pemeriksaan kepada para penumpang kapal, baik dalam dan luar negeri. Mengingat pelabuhan adalah pintu masuk utama di Kabupaten ini.

"Saat ini yang menjadi pelabuhan utama itu ada di Tanjung Balai. Nah, jika nantinya ditemukan ada penyakit yang dimaksud, kami akan langsung mengambil tindakan melalui koordinasi kepada pihak terkait,"  ujarnya lagi.

Dikatakan, khusus jenis penyakit tersebut akan mendapat perawatan dan perlakuan khusus. Bahkan, pihaknya juga akan memeriksa seluruh ABK kapal, tanpa terkecuali.

"Teknisnya, kita akan memeriksa seluruh penumpang dan ABK kapal. Jika ditemukan penyakit tersebut maka kita akan melarang kapal untuk sandar di pelabuhan kita," ucapnya.

Dia juga membantah jika beberapa jenis penyakit tersebut merupakan salah satu senjata teroris untuk menyerang Indonesia, mulai dari daerah-daerah perbatasan. Meskipun belakangan diketahui, dalam rapat itu juga dibahas tentang serangan teroris yang menggunakan bibit penyakit seperti antrax.

"Ah, nggak ada kaitannya dengan itu," pungkasnya.

Dalam rapat tersebut, pihaknya juga menghadirkan narasumber sebagai pembicara dari Tim Sub Direktorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, M.E Budiastuti, S.KM, M.Kes, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Capt.Barlet Silalahi dan dirinya sendiri.

Editor: Udin