Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelidikan Sempat Terunda

Polisi Usut Kasus Penjualan Dua ABG Karimun di Bar JN Teluk Bakau
Oleh : Hadli
Senin | 21-12-2015 | 17:10 WIB
trafficking ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) melakukan pengembangan penyelidikan dugaan kasus penjualan (trafficking) dua orang ABG asal Karimun yang terjadi di lokalisasi persitusi Teluk Bakau, Kecamatan Kabil, Kota Batam.

"Kasusnya masih kita kembangan. Tahap penyelidikannya saat ini masih berjalan," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi Adi Karya Tobing, Senin (21/12/2015). 

Proses penyelidikan perdagangan dua ABG berinisial S (15) dan D (16) sempat tertunda. Pasalnya, pada saat dilaporkan ke SPKT Polda Kepri pada siang Rabu 9 Desember 2015 dalam masa Pilkada serentak seluruh anggota polisi dilibatkan melakukan penjagaan di TPS. 

Namun ketika itu, satu orang penyidik Ditreskrimum Polda Kepri menyempatkan diri untuk mengambil keterangan pelapor dan kedua korban serta satu orang saksi yang menyaksikan evakuasi dua ABG tersebut dari Bar JN di Teluk Bakau pada dini hari itu. 

"Dia (pemilik bar) sedang kita mintai keterangannya, saat ini masih berlanjut," paparnya. Baca: ABG Korban Trafficking Dua Minggu Dipaksa Temani Pria Mabuk di Bar JN

Dia mengatakan, belum menetapkan status tersangka kepada pemilik Bar JN, karena penyidik masih mencari pelaku lainnya, pria yang menjual S dan D untuk melayani pria hidung belang di bar tersebut. 

"Penetapan tersangka belum, kan msih dalam pengembangan penyelidikan," kata dia kembali. 

Namun dia berharap, kasus-kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Pasalnya, selain permasalahan faktos sosial keluarga dan lingkungan, mayoritas korban biasanya sulit dari faktor ekonomi.

"Faktor ekonomi itu yang harus lebih diperhatikan. Kalau penegakan hukumnya saja yang ditangani tak akan selesai, akan terjadi lagi dalam kasus yang sama," ungkapnya. 

Ia menjelaskan tidak selesai yang dimaksudnya yaitu tidak adanya lapangan pekerjaan. Sehingga masyarakat, khususnya remaja sangat gampang terbujuk apabila ada orang yang menawarkan pekerjaan. 

Seperti diberitakan sebelumnya, usai membuat laporan di SPKT Poda Kepri, papan salah satu korban mengatakan, keduanya dijanjikan akan dipekerjakan di rumah makan dan restoran oleh pria yang dikenal melalui jejerang sosial Facebook. 

Setelah beberapa hari tidak diketahui keberadaan korban, keluarga melakukan pencarian di Karimun, namum usaha itu sia-sia karena korban sudah dibawa ke Batam. Di Batam keluarga korban  dan kerabat mencari keberadaan dua ABG tersebut di seluruh lokasi prostitusi di Batam, korban ditemukan sedang melayani tamu yang sedang menikmati minuman alkohol di bar 

Editor: Dodo