Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lansia Tanpa Sanak Keluarga Ini Butuh Perhatian Pemerintah
Oleh : Harjo
Senin | 21-12-2015 | 16:41 WIB
_MG_6477.JPG Honda-Batam
Lansia tanpa sanak keluarga di Bintan ini butuh perhatian Pemerintah (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Nursafni (70) warga Kampung Jago, Desa Lancangkuning, Kecamatan Bintan Utara, sejak beberapa tahun silam hidup sendiri tanpa didampingi sanak dan keluarga. Kondisinya saat ini, mengalami sakit komplikasi seperti  stroke, darah tinggi serta mengidap penyakit paru-paru.  Dengan kondisi seperti itu, lansia ini hanya terbaring ditempat tidur, dirumah salah seorang yang memberi belas kasihan kepada dirinya.

Suharyanti (39) yang sudah merawat Lansia sejak sekitar empat bulan lalu kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (21/12/2015) menyampaikan, sejak ditinggal suaminya, Lansia tersebut sudah hidup sendiri dirumah kediamannya di dalam kebun salak milik warga setempat.

Karena kondisinya tidak memungkinkan tinggal sendiri di kebun yang selalu banjir apabila hujan tiba itu. Warga setempat secara swadaya mencarikan tempat atau kamar kontrakan, untuk memudahkan memberi bantuan, terutama memberi makan. Sebab kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk berbuat apa-apa lagi.

"Sejak kita bawa berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit, memang ibu ini hanya bisa berbaring. Karena kondisinya sudah stroke dan mengalami sakit komplikasi. Jangankan untuk berusaha, duduk saja ibu ini sudah tidak bisa, makanya kami dengan sejumlah warga di lingkungan ini mencoba merawatnya sesuai dengan kemampuan kami," keluhnya.

Titin, Ibu rumah tangga lainnya menyampaikan hal yang sama, dimana sejak sekitar tiga bukan lalu, warga setempat sempat mengumpulkan dana sosial untuk meringankan beban wanita Lansia sebatang kara yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa itu. Bahkan bicara-pun sudah susah dan bahkan saat ditanya dirinya hanya bisa meneteskan air mata serta mengangguk dan menggelengkan kepala.

"Selama ini yang membuat orangtua ini bisa bertahan, hanya dari belas kasihan warga sekitar yang ada di lingkungannya. Kalau dibilang dia tidak memiliki anak atau saudara, sebenarnya ada. Tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaanya," terangnya.

Titin menjelaskan, sebelumnya dia dan warga setempat sempat menginformasikan kepada pengurus Rumah Bahagia Bintan yang diketahui sebagai tempat panti jompo. Namun, hingga tiga bulan sudah berjalan, mereka belum juga mendapatkan respon dari pengelolanya.

Mardianis kedua Badan Perwakilan Desa (BPD) Lancangkuning mengatakan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Pemerintah Desa setempat. Dengan harapan agar mendapatkan bantuan, baik terkait masalah perobatan maupun kondisi ekonomi demi kelangsungan hidup Lansia tersebut.

"Warga sekitar yang sudah sejak sekitar tiga bulan lalu mengurus Lansia yang sedang sakit ini, merasa kewalahan, baik masalah biaya sehari-hari serta biaya untuk perobatannya. Semua berharap hal ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah, agar masa hidupnya bisa lebih layak sebagai orangtua," harapnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM, dilapangan kondisi wanita Lansia tersebut memang sudah mengkhawatirkan, karena selain sudah tidak bisa bergerak akibat penyakit stroke yang mengerogotinya, dia  hanya bisa terbaring serta menganggguk dan menggeleng serta meneteskan air mata, saat ada pertanyaan dari warga yang datang.

Editor: Udin