Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum Petugas Dinsos Batam Peras Calon TKI
Oleh : roni ginting/ sn
Selasa | 02-08-2011 | 17:48 WIB
TKI2.jpg Honda-Batam

Ilustri TKI di Batam. batamtoday/ hendra zaimi  

BATAM, batamtoday - Oknum petugas Dinas Sosial Kota Batam diduga menerima sejumlah uang dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) agar bisa keluar dari Shelter Penampungan sementara para calon TKI di Sekupang.

Dari 34 calon TKI tujuan Malaysia yang dititipkan di sana, hingga kini, Selasa, 2 Agustus 2011, hanya 3 orang lagi yang bertahan, sedangkan 31 orang lagi sudah pergi.

Salah seorang calon TKI yang masih tinggal di shelter mengatakan, bahwa uang tersebut diberikan agar bisa keluar dari sana, besarnya Rp 200 ribu per orang yang diberikan kepada oknum petugas berinisial AH.

"Yang keluar memang memberikan sejumlah uang kepada dia (AH), kalau tidak salah jumlahnya sekitar Rp 200.000 per orang," ujarnya.

Uang tersebut diberikan pada Selasa pagi, 2 Agustus 2011, sekitar pukul 09.00 WIB sebelum para calon TKI meninggalkan rumah singgah. Batisiana juga mengatakan, uang itu diberikan pada Selasa pagi, sebelum para calon TKI meninggalkan rumah singgah sekitar pukul 09.00 WIB.

Pungutan liar terhadap para calon TKI juga dikatakan Satgas Pendamping TKI Kota Batam, Febriana. Dia mendengar adanya permintaan sejumlah uang dari para calon TKI agar bisa keluar. Dia juga menerima pengakuan dan pembicaraan dari para calon TKI yang masih bertahan di sana. "Katanya para calon TKI yang sudah keluar itu membayar sejumlah uang pada AH," ujarnya.

"Seharusnya para calon TKI dijaga dan diberikan pembinaaan. Lalu dikembalikan ke kampung halaman masing-masing, bukannya dimintai uang. Keinginan mereka mendapatkan pekerjaan malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," sesal Febriana.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, oknum petugas Dinsos AH langsung membantahnya. Dia mengatakan sama sekali tidak meminta uang dari para calon TKI tersebut. Pihaknya malah secepatnya akan memulangkan para calon TKI tersebut ke kampung halaman masing-masing. "Kita tidak ada meminta uang sama sekali dan kita juga tidak ada menerima uang. Kalau yang sudah pulang itu karena mereka sudah ada yang jemput," katanya saat ditemui di Kantor Dinas Sosial Batam.