Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Timbangan Berat Badan Ternyata Bisa Berdusta
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-11-2015 | 12:31 WIB

BATAMTODAY.COM - Ketika menjalankan program penurunan berat badan, sebenarnya Anda tidak perlu menimbang bobot tubuh setiap saat. Pasalnya, hal ini bisa membuat Anda stres, apalagi jika angka di timbangan berat badan hanya bergerak sedikit dari hari kemarin. Tapi,  kita sering tidak tahan untuk tidak memantau hasil diet dan olahraga yang kita lakukan hari ini. Jadilah kita tetap bergerak untuk naik ke alat timbang. 

Anda perlu tahu, angka di timbangan bisa 'berbohong'. Angka itu mungkin saja dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti retensi tubuh terhadap air, penyimpanan glikogen dan  perubahan massa tubuh tanpa lemak. Karena faktor-faktor itulah maka fluktuasi berat badan adalah sesuatu yang normal dan bukan merupakan indikasi keberhasilan atau kegagalan. 

Air mengambil porsi terbesar total massa tubuh yakni sekitar 60 persen. Fluktuasi kadar air di dalam tubuh yang tergambar di timbangan akan membuat para pelaku diet terkejut jika mereka tidak memahami apa yang terjadi. Dua hal yang memengaruhi retensi air adalah asupan cairan dan garam. Semakin sedikit air yang Anda minum, semakin banyak jumlah cairan yang ditahan oleh tubuh. Sistem ini terjadi untuk menjaga Anda tetap terhidrasi dengan baik namun bisa membuat angka timbangan naik. Solusinya adalah pastikan Anda mengasup cukup cairan setiap hari.

Kelebihan garam (natrium) juga dapat memainkan peran besar dalam retensi air. Satu sendok teh garam berisi lebih dari 2.000 mg natrium. Umumnya, kita hanya harus mengomsumsinya antara 1.000 dan 3.000 mg sodium perhari, padahal sangat mungkin asupan kita lebih dari itu. Sodium adalah zat licik. Selama ini kita berpikir bahwa sodium hanya ada di makanan yang rasanya asin. Kenyataannya tidak demikian.  Sodium juga ada di makanan manis, bahkan mungkin lebih banyak jumlahnya. Ada merk puding instan yang dalam kemasan satu ons-nya mengandung 460 mg sodium. Bandingkan dengan sodium yang ada di dalam satu ons snack kacang, yaitu sekitar 123 mg.

Itu sebabnya, saat memilih makanan, kita dianjurkan untuk patuh pada peraturan dasar yaitu pilihlah makanan alami seperti sayur dan buah segar serta protein rendah lemak jenuh. 
Menjelang menstruasi, tubuh wanita juga akan lebih banyak menahan air. Hasilnya, berat badan seolah-olah meningkat. Retensi air menjelang menstruasi bisa diminimalkan dengan minum air putih yang banyak dan olahraga.

Faktor lain yang memengaruhi turun naiknya angka timbangan adalah glikogen. Bayangkan  glikogen sebagai tangki bahan bakar penuh karbohidrat. Beberapa glikogen ada yang disimpan di hati, ada juga yang disimpan di otot itu sendiri. Cadangan energi ini memiliki berat lebih dari setengah kilogram dikemas dalam 1,3-1, kg air. Pasokan glikogen Anda akan menyusut selama hari jika Anda gagal mengasup karbohidrat yang mencukupi kebutuhan pada hari itu. 

Ketika pasokan glikogen menyusut, Anda akan mengalami peningkatan  kecil nafsu makan dan tubuh Anda akan mengembalikan cadangan bahan bakar bersama dengan retensi  air. Adalah sesuatu hal yang norma jika berat badan turun naik setiap hari sebanyak satu kilogram tanpa perubahan asupan kalori atau tingkat aktivitas. Fluktuasi ini tidak ada hubungannya dengan pembakaran lemak. 

Orang juga cenderung melupakan berat makanan yang dia makan. Karena alasan ini, alangkah bijaksananya jika Anda menimbang berat badan di pagi hari setelah bangun tidur, sebelum mengasup makanan atau minuman apapun. Menelan makanan lalu menimbang berat badan, sama saja dengan memasukkan batu ke saku lalu pergi menimbang badan. 

Ilmu fisiologi olahraga mengatakan, untuk menyimpan sekitar 0,4-0,5 kg lemak,  Anda memerlukan kalori ekstra sebanyak lebih dari 3.500 kalori dari yang tubuh Anda mampu bakar. Dengan kata lain,  Anda baru bisa mendapat ekstra lemak sebanyak 2,5 kg hanya jika Anda mengasup ekstra kalori sebanyak 17.500 kalori di malam sebelum Anda menimbang badan. Ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tidak ada manusia yang mampu makan sebanyak itu dalam satu hari. 

Jadi, kalau berat timbangan Anda meningkat, jangan langsung panik. Itu mungkin saja berat glikogen dan air, bukan berat karena lemak. Begitupun ketika angka timbangan Anda turun. Belum tentu itu karena Anda kehilangan lemak, bisa saja itu karena Anda kehilangan glikogen, jaringan otot dan air. Kehilangan otot, sama saja dengan kehancuran metabolisme. Tanpa otot yang terbangun dengan baik, tubuh Anda kehilangan kemampuan untuk membakar lemak yang sesungguhnya. 

Itu sebabnya, pelaku diet yang rutin berolahraga lebih bisa menurunkan bobot tubuh dalam arti yang sebenarnya (kehilangan lemak ekstra) dibanding pelaku diet yang hanya mengurangi asupan makan secara tidak terkontrol. Pasalnya, asupan kurang nutrisi dan protein, sama artinya dengan menghancurkan kemampuan tubuh membentuk jaringan otot yang baik. Sebaliknya, olahraga akan membantu Anda membangun jaringan otot yang mumpuni, sekaligus mempercepat pembakaran lemak.

Sumber: meetdoctor.com