Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekuriti dan Polisi yang Bertugas di McDermott Tembaki Nelayan
Oleh : Hendra / Magid
Kamis | 14-07-2011 | 17:11 WIB
hnsi.JPG Honda-Batam

Para penyelam besi tua saat mengadu atas perlakuan yang tidak baik dari sekuriti PT McDermott kepada pengurus HNSI Batam, Kamis, 14 Juli 2011 (Foto: Hendra Zaimi)

BATAM, batamtoday - Sekuriti Perusahaan PT McDermott Indonesia dan oknum polisi menembaki penyelam besi tua yang tergabung dalam keanggotaan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) saat sedang menyelam mencari besi di lepas pantai perusahaan yang terletak di Batu Ampar itu, Kamis, 14 Juli 2011 sekitar pukul 09.00 WIB.

Para penyelam besi tua yang berasal dari Pulau Kasu dan Pulau Sarang ini menggunakan tujuh buah perahu mesin saat menyelam mencari besi di kawasan perusahaan McDermott dan jarak mereka mencari berkisar 20 meter dari bibir pantai sesuai kesepakatan antara HNSI dan pihak PT McDermott.

Namun tiba-tiba pihak sekuriti dan oknum kepolisian langsung memberikan tembakan ke udara ke arah penyelam besi tua, tanpa ada meberikan peringatan terlebih dahulu kepada para penyelam.

"Tiba-tiba saja sekuriti dan polisi mengeluarkan dua kali tembakan ke udara," ujar Daris, salah satu penyelam besi kepada wartawan di kantor HNSI Batam Centre.

Daris menambahkan, selain mengeluarkan tembakan ke udara sebanyak dua kali, sekuriti dan oknum polisi juga menghalau para penyelam besi tua dengan melemparkan batu dan besi kearah perahu mesin milik mereka. Tetapi para penyelam tidak memberikan perlawanan karena mereka tidak merasa bersalah dan sudah bekerja sesuai koordinasi dengan pihak perusahaan.

"Mereka juga melempari perahu kami dengan menggunakan batu dan besi. Kami heran sebab tanpa ada peringatan terlebih dahulu dari mereka apalagi kami sudah menyelam sejak sebulan terakhir," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris HNSI Kota Batam, Firmansyah mengatakan perlakukan yang dilakukan oleh sekuriti dan oknum polisi terhadap para penyelam besi tua yang notabene adalah para nelayan sebagai suatu penghinaan terhadap HNSI.

"Penembakan yang dilakukan sekuriti dan oknum polisi kepada para penyelam besi tua adalah penghinaan terhadap HNSI," ujar Firmansyah.

Pihak HNSI Batam sangat menyayangkan perlakuan yang tidak baik kepada anggota mereka, sebab pihak PT McDermott telah melanggar kesepakatan bersama antar kedua belah pihak. Dalam kesepakatan itu para nelayan diperbolehkan mengambil besi dengan menyelam diperairan yang jaraknya 20 meter dari bibir pantai.

Firmansyah menambakan, kesepakatan yang telah dilakukan selama ini hanya sebatas koordinasi lisan dengan pihak sekuriti perusahaan. Sebab surat kerjasama yang dilayangkan HNSI Batam kepada perusahaan tidak pernah ditanggapi langsung oleh managemen, tetapi diarahkan kepada pihak sekuriti perusahaan.

"Koordinasi itu disampaikan langsung kepada Robertus, sekuriti perusahaan yang ditunjuk langsung managemen perusahaan," terang Firmansyah.

Seharusnya pihak perusahaan harus menghormati koordinasi yang telah dijalankan selama ini, sebab penyelaman yang dilakukan para penyelam itu merupakan bagian dalam pembersihan laut yang selama ini tercemar dengan kimbah perusahaan yang mengganggu mata pencaharian nelayan.

"Mereka yang menyelam itukan sebagian besar nelayan, seharusnya perusahaan bisa memaklumi itu. Sebab mata pencaharian mereka selama ini ikut tertanggu atas limbah yang dihasilkan perusahaan," lanjutnya.

Pihak HNSI akan segera meminta pertangungjawaban dari PT McDermott atas perlakuan yang kuran baik kepada para anggota mereka. Selain itu HNSI Batam akan melakukan unjuk rasa terhadap perusahaan itu yang akan dilaksanakan pada hari senin mendatang.

"Kami akan melakukan demontrasi besar-besaran senin pekan depan untuk meminta pertanggungjawaban mereka," tegas Firmansyah.

Kapolsek Batu Ampar, Kompol Irawan Banuaji ketika dikonfimasi batamtoday melalui telepon dan melaui pesan singkat atas kasus penembakan yang dilakukan sekuriti PT McDermott dan oknum polisi hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawabannya.