Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditpolair Sempat Dinego 'Cukong' Imigran Srilanka
Oleh : Carles/Magid
Senin | 11-07-2011 | 10:25 WIB
imigran.JPG Honda-Batam

Salah seorang imigran menyampaikan pesan bahwa mereka menolak kembali ke Srilanka. (Foto: Carles)

TANJUNGPINANG, batamtoday- Selain mengamankan 87 orang warga negara Srilanka, Dit-Polair Polda Kepri juga mengamankan 2 warga negara Indonesia, yang diduga cukong yang membawa 87 orang warga negara Srilanka.

Bahkan, berdasarkan infromasi yang diperoleh batamtoday, Senin, 11 Juli 2011, ketika berada diatas kapal sesat setelah diamankan, Ditpolair Polda Kepri lansung melakukan pemeriksaan terhadap Makesus Selvakumaran. Namun komandan KP Antasena Kompol Hery, sempat dibujuk dan dinego, oleh seseorang berinisial Zl, yang mengaku sebagai pengurus atau agen imigran gelap tersebut.

Saat itu orang yang bersangkutan berbicara melalui ponsel milik Makesus Selvakumaran,  dan meminta agar kapal tersebut dilepas.

Infromasi lainya yang dikumpulkan batamtoday, kalau Zl, ternyata merupakan warga negara Malaysia, dan saat ini berada di Kabupaten Karimun. Dari pengakuan Zl, pada komandan Kp Antasena, juga mengakui kalau kapal yang ditumpangi 87 imigran gelap WN Srilanka itu, sudah berada dilaut perairan Pulau Galang Baru selama 1 minggu karena sedang mengalami kerusakan mesin.

Komandan Kapal Patroli KP Antasena Kompol Hery yang dikonfirmasi batamtoday juga membenarkan hal tersebut, kendati demikian Ia mengelak dikatakan dibujuk mau bernegosiasi, kepada batamtoday, Hery mengaku, hanya diminta tolong, namun tetap ditolaknya.

"Bukan di negolah, tapi ada yang bicara, mengaku sebagai pengurusnya, dan saya juga bicara melalui handphond miliknya Makesus Selvakumaran, dan saat itu saya langsung kembalikan, dan menolak,"ujarnya saat dihubungi batamtoday di Tanjungpinang, Minggu, 10 Juli 2011.

Sedangkan mengenai dua orang warga negara Indoensia yan diamankan diatas Kapal. MV Antasena, dikatakan Hery saat ini, masih dalam dan pemeriksaan ketrlibatan keduanya.

"Ke dua WN Indonesia itu saat ini, kita amankan di atas Kapal, guna pemeriksaan lebih lanjut,"sebutnya.

Selain mengamanakan 87 WN Srilanka bersama 2 orang warga negara Indonesia yang namanya belum diketahu, Ditpolair Polda Kepri juga menemukan stock makanan dengan jumlah besar didalam kapal MV Alecia juga sejumlah peta, Radio VHF Marine, radar, Kompas dan GPS serta bendera Newzeland dan bendera Indonesia.