Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Harus Beri Solusi yang Tepat

Soal Penggusuran Ruli, Pemerintah Jangan Benturkan Warga dengan Perusahaan
Oleh : Romi Chandra
Senin | 11-05-2015 | 11:11 WIB
baloi-kolam-kabagops.jpg Honda-Batam
Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Deden Hidayatullah saat memberikan pengarahan ke warga Baloi Kolam yang menolak penggusuran.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ribuan warga di pemukiman RW 16, Baloi Kolam, kembali turun ke jalan melakukan penolakan penggusuran dan pembersihan lahan kosong yang berada di samping Edukits hingga ke Simpang Jam, yang diketahui milik salah satu perusahaan, Senin (11/4/2015) pagi.

Pantauan di lokasi, warga yang turun tidak hanya bapak-bapak, namun ibu-ibu sambil menggendong anak juga turun memenuhi lokasi di samping Edukits.

Informasi yang didapat, aksi warga tersebut disulut adanya surat pemberitahuan dari sebuah perusahaan, yang mengaku pemilik lahan untuk melakukan penggusuran pada pagi ini.

"Kami kaget, kok langsung ada surat penggusuran dari perusahaan yang mengaku pemilik lahan. Kan ini hutan lindung, kok malah jadinya milik perusahaan? Katanya hari ini penggusuran, tapi sampai sekarang belum datang," kata Jalal, salah satu warga yang ikut turun, Senin pagi.

Ditambahkan Jalal, surat pemberitahuan itu diterima warga sejak dua hari lalu. "Dalam surat itu, penggusuran akan dilakukan hari ini. Makanya kami turun untuk menolak penggusuran. Sebelumnya tidak sosialisasi sama sekali. Ini langsung main gusur saja," tambahnya.

Ia bersama warga lainya menolak tegas jika dilakukan penggusuran. "Kami akan mempertahankan tempat tinggal kami. Itu harga mati," tegasnya.

Sementara, warga lainnya menyebutkan seharusnya pemerintah memberikan solusi, bukannya membenturkan warga dengan perusahaan.

"Kemana pemerintah? Apa solusi yang diberikan?," tegas warga lainnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Deden Nurhidayatullah, yang datang ke lokasi, mengatakan, aksi warga turun karena kaget adanya pemberitahuan dari pihak perusahaan. "Dalam pemberitahuan itu, penggusuran hari ini. Makanya warga turun. Intinya warga minta dikoordinasikan dulu sebelum dilakukan penggusuran," kata Deden.

Ia juga meminta agar warga tidak tersulut emosi dan terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. "Kita minta warga bisa menahan emosi dan kembali pulang ke rumah masing-masing," pungkasnya.

Hingga pukul 10.30 WIB, warga masih berkumpul di lokasi. Bahkan, warga semakin bertambah dan ada yang menggelar long march.

Editor: Dodo