Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ABK Asal Thailand Ditemukan Tewas di Depan Kantor PSDKP Batam
Oleh : Gabriel P. Sara
Senin | 11-05-2015 | 10:57 WIB
mayat_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tia (50), salah satu anak buah kapal (ABK) KM Sudita 15 ditemukan tak bernyawa di danau atau di antara tanah timbunan tanah di depan penampungan rumah singgah sementara Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam pada Minggu (10/5/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.

Jasad Tia yang merupakan warga Thailand itu ditemukan pertama kali oleh staf PSDKP Batam bernama Tantowi (28). Tantowi mengatakan, sebelum ditemukan tewas, dia sempat mencari Tia selama dua jam setelah menghilang sekitar pukul 18.30 WIB.

"Dia sudah hilang sejak pukul 18.30 WIB. Kita sudah mencarinya. Saat dicek di dalam air dekat timbunan (TKP), dia sudah tak bernyawa lagi," kata Tantowi, Senin (11/5/2015)

Saat ditemukan tewas, Tia hanya mengenakan celana pendek dan memakai baju warna hitam di genangan air yang jaraknya tidak jauh dari Jalan Trans Barelang.

"Kami langsung laporkan ke pihak kepolisian, sekitar pukul 00.40 WIB Tim Inafis Polresta Barelang datang dan mengevakuasi jasad dan dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB)," jelas Tantowi.

Sementara itu, Kepala PSDKP Batam, Akhmadon mengatakan, saat ini kasusnya sudah diserahkan kepada pihak polisi. Namun, penyebabnya belum diketahui oleh pihaknya, karena pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit RSOB.

"Pendalaman kasusnya dengan pihak polisi. Kronologisnya kejadiannya sudah disampaikan. Tinggal menunggu hasil perkembangannya," ujar Akhmadon.

Dia menyampaikan, kalau korban murapakan ABK KM Sudita 15 berbendera Thailand yang ditangkap beberapa bulan lalu dengan kasus ilegal fishing. Dalam proses hukumnya mereka (ABK) ditampung di rumah singgah sementara PSDKP. Padahal, mereka menunggu pemulangan dari kedutaan Thailand.

"KM Sudita 15, ditangkap kasus ilegal fishing. Proses nahkodanya sedang berlangsung di Pengadilan Tanjungpinang. Sambil menunggu pemulangan dari kedutaannya ditampung di sini," pungkasnya. 

Editor: Dodo