Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa Dijadikan Tameng Penggusuran, Disdik Batam Akan Panggil Kepala Sekolah Restu Bunda
Oleh : Ahmad Romadi
Sabtu | 09-05-2015 | 14:02 WIB
gusur-kios-restu-bunda11.jpg Honda-Batam
Jalius MD (berkacamata) bersama siswa-siswi Sekolah Restu Bunda saat menghadang penggusuran taman dan sarana di depan sekolah mereka oleh tim terpadu. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin, menyesalkan sikap Sekolah Restu Bunda yang menjadikan siswanya sebagai tameng penggusuran pada Kamis (7/5/2015) lalu.

"Yang kami sesalkan, mengapa anak-anak dijadikan tameng. Secara psikologi anak-anak itu bisa terganggu," kata Muslim, Sabtu (9/5/2015).

Karena itu, dia akan memanggil pihak sekolah pada Selasa (12/5/2015) mendatang untuk mempertanyakan tentang eksploitasi peserta didik untuk menghalau tindakan penggusuran. "Izin di Disdik operasional sekolahnya saja, kalau izin pendirian bangunan bukan ke kita," terang Muslim.

Terkait sanksi sendiri apakah akan diberikan kepada pihak sekolah, Muslim mengaku belum bisa memutuskan. Dia akan berdiskusi terlebih dahulu dengan jajaran di bawahnya, termasuk meminta masukan dari pihak lain.

Sebagaimana diberitakan, puluhan siswa Sekolah Restu Bunda menghadang tim terpadu hendak meratakan taman dan gedung yang belum selesai dibangun di komplek Graha Nusa Permai blok A no 4 dan 5 Cikitsu, Batam Center, Kamis (7/5/2015) pagi. (Baca: Murid Sekolah Hadang Pembongkaran Taman di Cikitsu).

Kepala Sekolah Restu Bunda sekaligus pemilik Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna, Jalius MD, mengatakan taman dan tambahan gedung sekolah serta usaha cucian mobil dan motor milik yayasan yang berada di atas row jalan dan aliran air di depan Ruko Graha Nusa Permai sudah memiliki surat izin dari BP Batam untuk sarana dan prasana sekolah karena itu ia mengajak puluhan siswa dari mulai TK sampai SMP untuk menghadang anggota tim terpadu. (*)

Editor: Roelan