Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simulasi Penanganan Pembajakan Kapal oleh Yonif-10 Marinir

Kapal Roro dari Batam Tujuan Tanjunguban 'Dibajak' Teroris
Oleh : Hadlli
Sabtu | 09-05-2015 | 12:08 WIB
simulasi-marinir.jpg Honda-Batam
Pasukan TNI Yonif-10 Marinir/SBY saat akan menyergap teroris yang telah menyandera kapten kapal di ruang kemudi. (Foto: Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapal roll-on-roll-off (roro) KMP Berau yang berlayar dari Telaga Punggur, Batam, ke Tanjunguban, Kabupaten Bintan, pada Sabtu (9/5/2015) pagi 'dibajak' sekelompok teroris bersenjata. Ratusan penumpang tak berkutik dalam penyanderaan kelompok bersenjata, pada pukul 08.00 WIB.

Bersenjatakan laras panjang, sekitar lima hingga delapan orang teroris mengejutkan ratusan penumpang saat kapal berada di tengah laut. Suara letusan senjata yang keluar dari lantai dasar, tempat para teroris menyusup dan bersembunyi, semakin mengejutkan ratusan penumpang.

"Semuanya tiarap! Kami penjahat, kapal kami sandera. Kami adalah teroris," kata pimpinan teroris menginformasikan melalui pengeras suara dari ruang kemudi kapal.

Dalam hitungan menit, kapal roro berlantai tiga itu berhasil dikuasai  kelompok teroris. Sandera pun terus  berteriak histeris. Satu per satu sandera yang mencoba melawan langsung ditembak tanpa basa-basi.

"Jangan ada yang coba-coba melawan!" bentak seorang teroris sambil meletusan senjatanya.

Di lantai dua, tempat penyanderaan, salah satu teroris terlihat langsung menarik salah satu penumpang ke depan. Diketehui, penumpang pria setengah baya itu adalah berkewarganegaraan asing.

"Jangan ada TNI! Kami hanya mau berurusan dengan pemerintah. Ini adalah warga negara asing yang merusak bangsa. Kami hanya ingin bernegosiasi dengan pemerintah," kata teroris itu kembali sambil menodongkan senjata api ke kepala pria asing tersebut.

Tidak lama berselang, puluhan personel Batalyon Infantri 10 Marinir/Satria Bumi Yudha (SBY) menggunakan satu unit helikopter, satu unit kapal sea-reader, dan beberapa perahu karet lengkap dengan senjata, mendekati kapal roro tersebut. Dua perahu karet terlihat mendekat ke kapal, sementara beberapa perahu laret lainnya mengepung KMP Berau yang disandera teroris.

Satu per satu anggota Batalyon Infantri 10 Marinir meloncat ke kapal. Dengan strategi penyergapan teroris, satu per teroris satu berhasil dilumpuhkan dan diamankan tanpa melukai sandera. Setelah ditelusuri tiap masing-masing ruangan hingga ruang kemudi kapten kapal situasi dinyatakan aman. Para sandera berhasil diselamatkan.

Simulasi penyelamatan sandera dari aski teroris ini pun mendapat pujian dari ratusan sandera. Batalion Infantri 10 Marinir menyatakan rasa terima kasihnya kepada ratusan penumpang yang sudah bekerja sama.

"Dalam simulasi ini, ada usaha pembajakan kapal oleh kelompok  teroris yang mencoba menyandera penumpang untuk bernegosiasi dengan pemerintah," kata Dan Yonif 10 Marinir/SBY, Letnan Kolonel (Mar.) Kresno Prabowo.

Simulasi dengan mengerahkan 50 personel Batalyon Infantri 10 Marinir ini bertujuan untuk mengamankan kapal-kapal tanker yang dibajak teroris  di perairan pulau-pulau terluar. Simulasi yang berlangsung sekitar satu jam ditutup Letnan Kresno. Kapal Roro KMP Berau kembali melanjutkan perjalnan ke Tanjunguban dari titik penyanderaan simulasi. (*)

Editor: Roelan