Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kawan Iseng Sebar Nomor Ponsel, Gadis Belia Ini Jadi Korban Perkosaan
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 04-02-2015 | 15:11 WIB
perkosaan_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Berawal dari aksi iseng kawan-kawan di sekolah yang menyebarkan nomor ponselnya, An (13), gadis belia yang masih duduk di bangku SMP kawasan Batuaji diperkosa oleh Dn, seorang pria yang baru ia kenal.

Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan An yang didampingi ayahnya, Sa, ke Mapolresta Barelang, Selasa (3/2/2015) sore. Saat ini laporan tersebut tengah ditangani penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Barelang.

Ditemui di Mapolresta Barelang, An mengaku, kejadian diawali perkenalannya dengan Dn via telepon, karena nomor ponselnya telah disebarkan oleh teman-teman di sekolah, sampai akhirnya perkenalan itu membuat mereka berteman dan berbuntut dengan pertemuan pertama yang menghancurkan masa depannya.

Diceritakan An, sebelum kejadian, Dn membujuk An agar mau bertemu dengannya. Karena belum tahu bagaimana wajah orang yang sedang menghubunginya melalui SMS, rasa penasaranpun membuat An terbujuk ajakan pelaku.

An akhirnya mau dijemput Dn ke rumahnya di kawasan Batuaji pada Minggu (1/1/2015) malam, sekitar pukul 23.30 WIB, karena pelaku meminta bertemu hanya sebentar saja. Kemudian mereka pergi jalan-jalan sebentar.

Namun, sudah lewat pukul 00.00 WIB, Dn masih tidak mengantar An pulang. "Saya mau karena katanya cuma sebentar saja. Orangnya sudah besar. Karena sudah terlalu malam, saya minta pulang, tapi dia tidak mau antar pulang," kata An, Rabu (4/2/2015) pagi.

Sampai akhirnya An kembali terbujuk rayuan Dn, sehingga ia mengurungkan niat untuk pulang. Korban pun kembali dibawa berkeliling menemani pelaku. Tidak lama kemudian, ia dibawa ke lokasi sepi di kawasan Tanjunguncang, dan akhirnya pelaku memperkosa korban.

"Kejadian sekitar pukul tiga subuh. Saya dibawa ke kawasan Tanjunguncang. Saya tanya mau kemana, dia diam saja dan terus jalan. Sampai di tempat sepi, kami berhenti. Dia langsung memeluk saya dan membuka paksa celana saya. Saya sudah melawan, tapi kalah kuat, orangnya besar," kata An sembari mengingat kejadian yang menghancurkan masa depannya itu.

Karena kalah tenaga, An hanya bisa pasrah dan menerima apa yang dilakukan Dn terhadapnya. Begitu pulang, ia langsung menceritakan kejadian tersebut pada orangtuanya. Kemudian, bersama ayahnya, An membuat laporan ke Mapolresta Barelang.

Sementara itu, Sa, sangat mengecam tindakan pelaku terhadap anaknya. Ia juga mengaku tidak mengenali siapa pelaku. Bahkan raut wajah dengan kemarahan terlihat jelas dari Sa.

"Anak saya masih kecil. Kenapa dia (pelaku) sebejat ini? Saya sama sekali tidak kenal siapa dia. Saya sangat berharap pelakunya ini cepat ditangkap. Kalau tidak, bakal ada korban lainnya," harap Sa.

Editor: Dodo